Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Kurangi Sampah Plastik, KFLHK Inisiasi Gerakan Green Ramadan

radarbogor.id (26 Maret, 2024)

kurangi sampah plastik
Salah satu warga membawa tas belanja untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. (IST). ©2023 radarbogor.id (radarbogor.id)

BOGOR-RADAR BOGOR, United Nations Environment Programme memperkirakan sebanyak 23 hingga 37 juta metrik ton plastik mengalir ke laut setiap tahunnya pada tahun 2040.

Jumlah ini setara dengan 50 kilogram plastik per meter dari garis pantai di seluruh dunia atau dengan berat yang setara dengan 178 Kapal Symphony of the Seas, kapal pesiar terbesar di dunia. Sampah plastik tersebut sebagian besar berasal dari sumber polusi darat yang tidak tertangani dengan baik.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (Kemen LKH RI) tahun 2023, terjadi peningkatan timbunan sampah sebesar 20 persen di bulan Ramadan. Komposisi sampah tertinggi di Indonesia didominasi oleh sampah organik berupa sisa makanan, yaitu mencapai 41,2 persen dan diikuti oleh sampah plastik 18,2 persen. Sementara sampah rumah tangga jumlah sampah nasional terbesar menyumbang hingga 39,2 persen.

Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang mengancam kesehatan dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik, antara lain jika dibakar secara terbuka, dapat menyebabkan polusi udara yang dapat menimbulkan penyakit kanker. Mikroplastik dan nanoplastik bahkan sudah mencemari berbagai ekosistem, bahkan sudah dapat ditemukan di dalam darah manusia yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan struk.

Pada dosis yang lebih besar, dapat mengakibatkan sakit kulit yang serius yang disebut chloracne. Selain itu, sampah plastik juga dapat mencemari air dan tanah, mengganggu rantai makanan dan ekosistem. Dalam jumlah tertentu, sampah plastik dapat menyumbat saluran atau sungai yang dapat mengakibatkan banjir.

Salah satu aksi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut yaitu dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Gaya hidup berkelanjutan merupakan gaya hidup yang memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Gaya hidup tersebut mengacu pada pola hidup yang mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi untuk mendukung kesejahteraan jangka panjang agar lingkungan juga dapat dihuni oleh generasi mendatang.

Gaya hidup berkelanjutan penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari karena memiliki berbagai manfaat, antara lain berkontribusi besar dalam pelestarian keanekaragaman hayati, peningkatan kualitas udara dan air, pengurangan emisi gas rumah cara, pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan kesehatan individu.

Baca Juga: Manila Confronts Its Plastic Problem

Contoh gaya hidup berkelanjutan yang dapat dilakukan pada kehidupan sehari-hari, antara lain membawa tas belanja dan botol minum serta alat makan ramah lingkungan, melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), menggunakan transportasi umum, menghemat air dan listrik, menanam pohon dan mendukung produk lokal ramah lingkungan.

Oleh karenanya, organisasi yang tergabung dalam Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) menginisiasi gerakan bertajuk Green Ramadan. #GreenRamadan merupakan sebuah gerakan bersama untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif menerapkan gaya hidup berkelanjutan selama bulan Ramadan untuk mewujudkan lingkungan lestari dan berkelanjutan.

Tujuan utama gerakan Green Ramadan yaitu mengajak masyarakat agar menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk mewujudkan lingkungan lestari dan berkelanjutan.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation yang juga sebagai Ketua KFLHK, Dr. Dolly Priatna mengatakan bahwa gerakan Green Ramadan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) dan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar mereka.

“Kami akan terus mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Harapannya, melalui gerakan ini, kita dapat mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals”, ujar Dolly yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.

Hal ini membutuhkan langkah aktif kolaborasi agar mencapai solusi komprehensif dan berkelanjutan dalam mendorong penerapan gaya hidup berkelanjutan. Salah satunya, melalui KFLHK, sebagai wadah keterlibatan aktif lembaga filantropi untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup, serta menjadi forum diskusi bagi pemerhati lingkungan.

“Gotong royong antar pegiat filantropi harus kita perkuat dan tingkatkan untuk menjangkau masyarakat lebih luas serta berdampak dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan. #GreenRamadan2024 KFLHK menunjukkan contoh kolaborasi multi-pihak yang efektif dengan memanfaatkan potensi program yang telah ada dan diperkuat melalui koordinasi yang erat dengan anggota KFLHK lainnya”, tambah Gusman Yahya selaku Direktur Eksekutif Perhimpunan Filantropi Indonesia.

Baca Juga: Teknologi RDF Belum Menjadi Solusi Permasalahan Sampah di DIY

Adapun General Manager Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono, menyatakan esensi Ramadan adalah menahan. Salah satu aspeknya adalah menahan diri dari sifat-sifat konsumtif yang berpotensi merusak lingkungan.

Gerakan green Ramadan terinspirasi dari semangat puasa sembari mendorong pemulihan lingkungan di Indonesia. “Di Bulan Ramadan ini kami berkomitmen mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai dengan cara berbagi eco takjil yang menggunakan kemasan ramah lingkungan sebanyak 3.150 paket di 24 wilayah d seluruh Indonesia.”

“Serta memperkuat dan melakukan pendampingan kepada para UMKM yang berjualan eco takjil untuk memproduksi dagangan takjil yang ramah lingkungan dan mengelola sampah di pasar berdaya Dompet Dhuafa,” urai Arif.

Rangkaian kegiatan Green Ramadan 2024 yaitu instagram live series, kompetisi foto, webinar nasional dan konten edukasi tentang pentingnya menerapkan gaya hidup berkelanjutan di Instagram serta sedekah pohon dan eco takjil. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan lebih kurang selama 30 hari, pada periode 10 Maret 2024 hingga 10 April 2024.

Organisasi KFLHK yang terlibat dalam gerakan ini yaitu Perhimpunan Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa, Belantara Foundation, Lindungi Hutan, IDFOS Indonesia, CIS Timor, ESWKA Foundation, Greeneration Foundation, dan Communication for Change. (*)

Artikel ini telah tayang di https://radarbogor.id/ dengan judul “Kurangi Sampah Plastik, KFLHK Inisiasi Gerakan Green Ramadan”,

Klik untuk baca: https://www.radarbogor.id/2024/03/26/kurangi-sampah-plastik-kflhk-inisiasi-gerakan-green-ramadan/

By radarbogor.id

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

0 Comments
/
September 23, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

0 Comments
/
September 23, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:01:512025-01-04 22:45:11Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

How plastic pollution poses challenge for Canada marine conservation

0 Comments
/
September 20, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-20 10:15:352024-10-08 13:58:37How plastic pollution poses challenge for Canada marine conservation

Larangan Kantong Plastik di Pontianak Berlaku Mulai 2025

0 Comments
/
September 20, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-20 10:07:022024-10-08 13:56:34Larangan Kantong Plastik di Pontianak Berlaku Mulai 2025
Page 3 of 210‹12345›»

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Manila Confronts Its Plastic Problemplastic problempengelolaan sampahPengelolaan Sampah Sebagai Mata Pencaharian Melalui Proyek PHINLA 2
Scroll to top