Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut sampah masker dan sarung tangan sekali pakai mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat pun diimbau agar secara mandiri memisahkan sampah yang potensial masuk kategori limbah bahan berancun dan berbahaya (B3) tersebut. Humas Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Yogi Ikhwan, mengungkapkan saat ini belum ada data pasti berapa jumlah peningkatan sampah masker dan sarung tangan sekali pakai. Hal tersebut karena prosesnya masih terus berlanjut. “Prosesnya masih berjalan Mas, sementara kami pool dulu,” ujarnya ketika di konfirmasi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).
Kepala Suku Dinas LH DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan bahwa peningkatan sampah tersebut disebabkan banyaknya masyarakat umum yang menggunakan alat pelindung diri (APD) pada masa pandemi Covid-19. Sebelumnya, limbah masker dan sarung tangan sekali pakai lebih banyak bersumber dan terkonsentrasi di fasilitas kesehatan. “Limbah jenis ini terkonsentrasi di fasilitas pelayanan kesehatan, namun sekarang sampah jenis ini juga banyak timbul dari rumah tangga,” ujarnya melalui keterangan tertulis. Sampah jenis tersebut, lanjut Andono, sangat mungkin masuk kategori infeksius yang bisa menyebabkan penyebaran penyakit, maka dibutuhkan penangan khusus.
Untuk itu, dia pun mengimbau masyarakat agar lebih sadar untuk memisahkannya dengan sampah lain. Diharapkan, upata itu dapat mencegah penularan virus yang mungkin terjadi, termasuk penularan kepada pasukan oranye yang bersentuhan langsung dengan sampah-sampah ii. Di sisi lain, saat ini pihaknya juga sudah menyediakan wadah penampungan limbah B3 khusus untuk sampah masker bekas pakai agar tidak tercampur dengan sampah lainnya.
*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pandemi Covid-19, Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga di Jakarta Meningkat”, https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/03/16180131/pandemi-covid-19-limbah-masker-dari-sampah-rumah-tangga-di-jakarta.
Penulis : Tria Sutrisna.