Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19

May 11, 2020/in Berita/by admin

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut sampah masker dan sarung tangan sekali pakai mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat pun diimbau agar secara mandiri memisahkan sampah yang potensial masuk kategori limbah bahan berancun dan berbahaya (B3) tersebut. Humas Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Yogi Ikhwan, mengungkapkan saat ini belum ada data pasti berapa jumlah peningkatan sampah masker dan sarung tangan sekali pakai. Hal tersebut karena prosesnya masih terus berlanjut. “Prosesnya masih berjalan Mas, sementara kami pool dulu,” ujarnya ketika di konfirmasi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Kepala Suku Dinas LH DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan bahwa peningkatan sampah tersebut disebabkan banyaknya masyarakat umum yang menggunakan alat pelindung diri (APD) pada masa pandemi Covid-19. Sebelumnya, limbah masker dan sarung tangan sekali pakai lebih banyak bersumber dan terkonsentrasi di fasilitas kesehatan. “Limbah jenis ini terkonsentrasi di fasilitas pelayanan kesehatan, namun sekarang sampah jenis ini juga banyak timbul dari rumah tangga,” ujarnya melalui keterangan tertulis. Sampah jenis tersebut, lanjut Andono, sangat mungkin masuk kategori infeksius yang bisa menyebabkan penyebaran penyakit, maka dibutuhkan penangan khusus.

Untuk itu, dia pun mengimbau masyarakat agar lebih sadar untuk memisahkannya dengan sampah lain. Diharapkan, upata itu dapat mencegah penularan virus yang mungkin terjadi, termasuk penularan kepada pasukan oranye yang bersentuhan langsung dengan sampah-sampah ii. Di sisi lain, saat ini pihaknya juga sudah menyediakan wadah penampungan limbah B3 khusus untuk sampah masker bekas pakai agar tidak tercampur dengan sampah lainnya.

*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pandemi Covid-19, Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga di Jakarta Meningkat”, https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/03/16180131/pandemi-covid-19-limbah-masker-dari-sampah-rumah-tangga-di-jakarta.
Penulis : Tria Sutrisna.

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/05/5e86c18a0f0f3.jpeg 500 750 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-05-11 12:32:332020-05-17 10:40:11Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19

May 11, 2020/in News/by admin

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut sampah masker dan sarung tangan sekali pakai mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat pun diimbau agar secara mandiri memisahkan sampah yang potensial masuk kategori limbah bahan berancun dan berbahaya (B3) tersebut. Humas Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Yogi Ikhwan, mengungkapkan saat ini belum ada data pasti berapa jumlah peningkatan sampah masker dan sarung tangan sekali pakai. Hal tersebut karena prosesnya masih terus berlanjut. “Prosesnya masih berjalan Mas, sementara kami pool dulu,” ujarnya ketika di konfirmasi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Kepala Suku Dinas LH DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan bahwa peningkatan sampah tersebut disebabkan banyaknya masyarakat umum yang menggunakan alat pelindung diri (APD) pada masa pandemi Covid-19. Sebelumnya, limbah masker dan sarung tangan sekali pakai lebih banyak bersumber dan terkonsentrasi di fasilitas kesehatan. “Limbah jenis ini terkonsentrasi di fasilitas pelayanan kesehatan, namun sekarang sampah jenis ini juga banyak timbul dari rumah tangga,” ujarnya melalui keterangan tertulis. Sampah jenis tersebut, lanjut Andono, sangat mungkin masuk kategori infeksius yang bisa menyebabkan penyebaran penyakit, maka dibutuhkan penangan khusus.

Untuk itu, dia pun mengimbau masyarakat agar lebih sadar untuk memisahkannya dengan sampah lain. Diharapkan, upata itu dapat mencegah penularan virus yang mungkin terjadi, termasuk penularan kepada pasukan oranye yang bersentuhan langsung dengan sampah-sampah ii. Di sisi lain, saat ini pihaknya juga sudah menyediakan wadah penampungan limbah B3 khusus untuk sampah masker bekas pakai agar tidak tercampur dengan sampah lainnya.

*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pandemi Covid-19, Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga di Jakarta Meningkat”, https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/03/16180131/pandemi-covid-19-limbah-masker-dari-sampah-rumah-tangga-di-jakarta.
Penulis : Tria Sutrisna.

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/05/5e86c18a0f0f3.jpeg 500 750 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-05-11 12:32:332020-05-17 10:40:11Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Daur Ulang Sampah, Meraup Penghasilan di Masa Pandemi Covid-19Webinar Inovasi Penanganan Sampah untuk Laut yang Berkelanjutan dalam Rangka...
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.