Oded M Danial: Buah Hasil Program Kang Pisman, 157 RW di Bandung Tak Lagi Buang Sampah ke TPS
/0 Comments/in Berita/by adminOded M Danial: Buah Hasil Program Kang Pisman, 157 RW di Bandung Tak Lagi Buang Sampah ke TPS
Penulis: Vedyana Ardyansah
Editor : Abdul Arif
(22 September 2020)
PR DEPOK – Sampah hingga kini masih menjadi masalah besar di Indonesia, bahkan di dunia. Pasalnya, banyak orang yang masih sembarangan membuang sampah hingga mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Selain itu, tingginya jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat juga menimbulkan permasalahan dalam pengelolaan sampah.
Namun, hal tersebut tampaknya dapat diatasi jika masyarakat bersama-sama saling bantu dalam proses pengolahan sampah.
Seperti salah satu gerakan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Bandung terkait pengelolaan sampah, yaitu Kang Pisman.
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi kangpisman.com, gerakan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah, warga, swasta dan lainnya dalam membangun kebiasaan baru terkait pengelolaan sampah yang lebih maju.
Kang Pisman sendiri adalah sebuah singkatan dari KANG (Kurangi), PIS (Pisahkan), MAN (Manfaatkan) sampah.
Gerakan ini dibuat karena berkaca pada pengalaman buruk yang pernah dialami oleh Bandung, yaitu pada tahun 2005, tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Leuwigajah meledak dan Bandung menjadi lautan sampah.
Menghindari kejadian serupa, akhirnya gerakan ini dapat dibentuk dan dilakukan oleh masyarakat Kota Bandung.
Kini masyarakat dari 157 Rukun Warga (RW) di Kota Bandung tak lagi membuang sampahnya ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara.
Pasalnya mereka sekarang sudah mampu melakukan pengolahan sampah rumah tangganya sendiri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial dalam acara peringatan 2 tahun mengabdi bersama Yana Mulyana yang merupakan Wakil Wali Kota Bandung.
“Ini sebagai buah dari program penanganan sampah yang kami sebut Kang Pisman, yaitu singkatan dari Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan sampah,” ucap Oded, pada Selasa 22 September 2020, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.
Menurut Oded M Danial, dengan gerakan Kang Pisman, sampah sisa kegiatan rumah tangga dapat diolah juga dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri, baik sampah organik maupun anorganik.
Wali Kota Bandung tersebut juga menjelaskan hasil dari pengolahan sampah yang dilakukan masyarakat dari gerakan Kang Pisman.
“Yang organik mereka jadikan pupuk tanaman pekarangan, sementara anorganik dijadikan berbagai kerajinan atau dijual ke bank sampah,” ujar Oded M Danial.
Menurutnya, program ini menjadi gerakan yang cukup masif di Kota Bandung. Sehingga pada akhirnya dapat melahirkan inovasi-inovasi atau kreativitas baru dalam pengelolaan sampah.
“Seperti lahirnya program ‘buruan sae’ yang merupakan program pemanfaatan lahan sempit atau pekarangan menjadi media penanaman sayuran dan peternakan. Lalu, pupuknya diambil dari pupuk sisa sampah organik rumah tangga,” kata Oded.
Oded M Danial juga mengungkapkan bahwa selama 2 tahun menjabat, banyak penghargaan yang telah diraih, baik nasional maupun internasional.
Selain itu, tingkat kerukunan lintas agama di Kota Bandung juga terus meningkat. Hal itu terbukti dari semakin intensifnya silaturahmi agama di Kota Bandung.
Artikel ini telah tayang di depok.pikiran-rakyat.com dengan judul “Oded M Danial: Buah Hasil Program Kang Pisman, 157 RW di Bandung Tak Lagi Buang Sampah ke TPS”,
Editor: Ramadhan Dwi Waluya
Sumber: Pemprov Jabar, kangpisman.com
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!