Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Sampah Banjarmasin bertambah sekitar 25 ton per hari setelah banjir

By medcom.id (26 Januari 2021)

sampah laut

Petugas mengumpulkan sampah yang volumenya meningkat setelah banjir,di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (Foto: ANTARA/Sukarli)

Banjarmasin: Volume sampah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bertambah rata-rata sekitar 25 ton per hari setelah banjir.
 
“Biasanya dalam sehari 400 ton lebih, saat ini bisa sampai 450 ton,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Marzuki, Selasa, 26 Januari 2021.
 
Marzuki mengatakan volume sampah dalam beberapa hari terakhir bertambah karena warga mulai membersihkan rumah dan lingkungan sekitar yang kebanjiran.

Ia menyebutkan banjir juga menyebabkan tempat penampungan sementara (TPS) sampah terendam sehingga sampahnya mengalir ke daerah sekitarnya.

Baca Juga : Bukan Sampah, Mikroplastik Jenis Ini Jadi Pencemar Terbesar Di Kutub Utara

Pemerintah Kota Banjarmasin, menurut Marzuki, sudah mengerahkan 60 truk untuk mengangkut sampah ke tempat penampungan akhir (TPA) sampah.
 
“Kami upayakan agar semua sampah bisa terangkut ke TPA. Dalam beberapa hari terakhir petugas kebersihan terpaksa lembur siang malam,” jelasnya.
 
Banjir melanda wilayah Kota Banjarmasin sejak 14 Januari 2021. Pemerintah kota pada 15 Januari 2021 memberlakukan status tanggap darurat bencana untuk mempercepat penanganan dampak banjir. Saat ini genangan akibat banjir di kota itu sudah surut.

Baca Juga : Indonesia Hasilkan Sampah 175 Ribu Ton Sehari

Artikel ini telah tayang di medcom.id dengan judul “Sampah Banjarmasin bertambah sekitar 25 ton per hari setelah banjir”,

Klik untuk baca: https://www.medcom.id/nasional/daerah/dN6AzgrK-sampah-di-banjarmasin-bertambah-25-ton-per-hari-pascabanjir.

By medcom.id

Share
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Bukan Sampah, Mikroplastik Jenis Ini Jadi Pencemar Terbesar Di Kutub Utarasampah lautmikroplastikMengerikan, Mikroplastik Ditemukan di Plasenta Janin
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.