Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Satu Ton Sampah Diangkut dari Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango

By beritasatu.com (13 Juni 2021)

Satu Ton Sampah Diangkut dari Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango

Sukarelawan membersihkan sampah di dua jalur pendakian Gunung Gede-Pangrango di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Antara)

Cianjur, Beritasatu.com – Satu ton lebih sampah diangkut dari dua jalur pendakian Gunung Gede Pangrango di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dalam kegiatan pembersihan yang dilakukan oleh sukarelawan selama dua hari.

Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Poppy Oktadiyani saat dihubungi lewat telepon Minggu (13/6/2021) menjelaskan, sejumlah 142 sukarelawan mengumpulkan 828 kilogram sampah di jalur pendakian Ciputri dan 295,5 kilogram sampah di jalur pendakian Cibodas.

“Sampah plastik yang paling banyak, seperti botol bekas air mineral, bungkus mi instan, dan kaleng,” kata Poppy.

Sampah tersebut, katanya, ditinggalkan para pendaki. “Padahal sebelum naik sudah diwajibkan bagi pendaki untuk membawa kembali sampah yang mereka bawa,” tambahnya.

Relawan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Niko Rastagil mengatakan bahwa pemandu dan petugas taman nasional sudah selalu mengingatkan pendaki supaya tidak meninggalkan sampah di kawasan taman nasional.

Baca Juga: Berkunjung ke RI, Menteri Kelautan Perancis Soroti Isu Sampah Plastik

“Kami selalu ingatkan pendaki agar tidak meninggalkan sampah sekecil apa pun, terlebih sampah plastik,” katanya.

Ia mengemukakan, pendaki gunung dan pencinta alam semestinya peduli pada kebersihan dan kelestarian lingkungan.

“Jangan sampai mereka mengaku pencinta alam tapi meninggalkan sampah,” kata Niko.

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango akan menggencarkan kampanye budaya bersih ke pendaki supaya mereka tidak lagi meninggalkan sampah saat melakukan pendakian.

“Kami mengimbau bagi pendaki untuk membawa kembali sampahnya saat turun agar kelestarian dan kebersihan jalur pendakian tetap terjaga,” kata Poppy.

Baca Juga: Upaya-Upaya Menangani Sampah Makanan yang Mulai Mengkhawatirkan

Artikel ini telah tayang di https://beritasatu.com dengan judul “Satu Ton Sampah Diangkut dari Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango”,

Klik untuk baca: https://www.beritasatu.com/nasional/786477/satu-ton-sampah-diangkut-dari-jalur-pendakian-gunung-gede-pangrango.

By beritasatu.com

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Upaya-Upaya Menangani Sampah Makanan yang Mulai MengkhawatirkanUpaya-Upaya Menangani Sampah Makanan yang Mulai MengkhawatirkanSetahun, Banda Aceh Hasilkan 13.000 Ton Sampah PlastikSetahun, Banda Aceh Hasilkan 13.000 Ton Sampah Plastik
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.