Suzuki Umumkan Peluncuran Filter Mikroplastik
/0 Comments/in Berita/by adminSuzuki Umumkan Peluncuran Filter Mikroplastik
(12 Oktober 2020)
Tokyo, Gatra.com – Usia pakai plastik kemasan sekali pakai mungkin hanya hitungan menit, setelah itu menjadi sampah. Menjadi bagian dari jutaan ton sampah plastik yang berakhir di lautan. Indonesia hanya kalah dari Cina dalam hal menghasilkan sampah plastik laut.
Belum ada cara yang benar-benar efektif dan efisien membersihkan mikroplastik di lautan. Salah satu upaya ditawarkan Suzuki Marine dengan menciptakan alat pengumpul mikroplastik pertama di dunia yang dapat dipasang di mesin tempel.
Alat ini menjadi bagian integral dari mesin tempel buatan Suzuki. Saat mesin dihidupkan dan kapal melaju, mesin tempel akan memompa air laut untuk mendinginkan mesin. Selanjutnya air laut tersebut akan melewati saringan yang ada di dalam alat pengumpul plastik mikro, sehingga mampu menyaring sampah dan membersihkan air yang mengalir kembali ke laut.
“Alat ini terpasang ke mesin tempel dan tidak mempengaruhi kinerja mesin sama sekali. Di saat yang bersamaan, alat ini mampu menyedot plastik-plastik kecil yang ada di jalur kapal,” kata Kensuke Ikeda, Departement Head of Suzuki Marine PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
Perangkat tambahan yang mudah dipasang ini tidak akan mempengaruhi kinerja mesin bahkan jika filter mampat karena tumpukan mikroplastik. pasalnya, penyaringan dilakukan setelah air digunakan mendinginkan mesin.
Rencananya mulai tahun depan perangkat ini dipasang di mesin tempel Suzuki Marine. Untuk tahap awal fitur ini ditawarkan sebagai opsi dan selanjutnya akan menjadi fitur standar, seperti dilaporkan Japan Today, Senin (12/10).
Pengembangan perangkat ini bagian dari gerakan Suzuki Clean Ocean Project. Dalam proses pengembangannya, Suzuki melakukan uji coba di empat lokasi di Jepang yaitu Danau Hamana, Mikawa Mito, Kumamoto, dan Toyama, serta di tiga negara yakni Cina, Filipina, dan juga Indonesia.
Suzuki Clean Ocean Project merupakan gerakan inisiasi Suzuki sebagai salah satu kontribusi dan komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat yang telah berlangsung selama 10 tahun.
Di Indonesia, gerakan Clean Up The World sudah dilaksanakan sebanyak tujuh kali sejak 2014. Pada 2019 lalu, pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan di dua tempat, yaitu di Pulau Bali dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Selain itu, Suzuki Marine juga berkomitmen mengurangi plastik untuk kemasan material dan suku cadang mesin dengan mengadopsi bahan kemasan alternatif atau kertas.
Pengurangan penggunaan plastik ini diestimasi mampu mengurangi sekitar 2,3 ton plastik setiap tahunnya jika semua kemasan suku cadang asli Suzuki Marine diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.
Data United Nation Environment Program, setiap tahun dunia menghasilkan sampah plastik sekitar 300 juta ton, dimana 8 juta ton diantaranya berakhir di lautan dan memberi dampak serius pada ekosistem laut. Tahun lalu 20 negara industri besar dunia sepakah untuk mengurangi sampah plastik secara bertahap hingga nol pada 2050.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menargetkan para produsen mengurangi sampah dari produk dan atau kemasan produk sebesar 30 persen pada 2029. Filter di mesin tempel Suzuki Marine bisa ikut kontribusi mengurangi mikroplastik di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di gatra.com dengan judul “Suzuki Umumkan Peluncuran Filter Mikroplastik”,
Klik untuk baca:
https://www.gatra.com/detail/news/492702/teknologi/-suzuki-umumkan-peluncuran-filter-mikroplastik.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!