Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
By jawapos.com
(16 Desember 2020)
RADARSEMARANG.ID, DEMAK-Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemkab Demak membentuk 40 bank sampah baru. Ini melengkapi bank sampah sebelumnya yang tercatat ada 91 unit bank sampah.
Yang membedakan bank sampah lama dan bank sampah baru tersebut adalah cara pengelolaannya yang terus dikembangkan. Kabid Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas LH, Kus Darmawan mengatakan, keaktifan bank sampah yang baru tersebut dipantau melalui aplikasi jari satu.
Yaitu, jaringan informasi pengelolaan sampah terpadu berbasis barcode. Dengan barcode itu, tinggal klik. Maka, aplikasi itu dapat diketahui secara detail siapa pengurus bank sampah, nama bank sampah dan lokasinya.
“Melalui aplikasi jari satu ini kita tinggal melihat mana saja bank sampah yang aktif mengelola dan memasukkan data kegiatan terbaru,” ujar Kus Darmawan di kantornya kemarin. Menurutnya, bank sampah yang baru terbentuk itu dikonsentrasikan di wilayah Kecamatan Wedung dan Demak Kota.
Dia menambahkan, adanya bank sampah bersistem aplikasi tersebut diharapkan dapat menyadarkan masyarakat agar dapat mengelola sampah rumah tangga dengan baik. “Ini menjadi gerakan kita supaya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dapat meningkat,” katanya.
Baca Juga : Hotel di Cirebon Manfaatkan Limbah Organik untuk Pembersih Lantai
Ide membuat aplikasi bank sampah ini bermula dari keprihatinan masih banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan di sungai. Selain itu, sampah menumpuk di penampungan sementara dan tidak dimasukkan ke kontainer yang tersedia.
“Karena itu, kita gerakkan bank sampah dengan sistem barcode ini,” katanya. Menurutnya, bank sampah yang aktif dan beprestasi akan dinilai dan mendapatkan reward. Antara lain, diajak untuk studi banding ke bank sampah di daerah lain yang lebih maju.
“Kita juga berharap, ada perubahan perilaku masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya. Yaitu, mana yang organic dan mana yang non organik,” kata dia. Dengan adanya pemilahan itu, maka sampah plastic dapat dijadikan biji plastik dan lainnya.
Ia berharap, gerakan bank sampah bisa mengurangi tumpukan sampah di TPA. Sebab, dari sekitar 600 ribu ton potensi sampah yang ada, yang dapat terangkut ke TPA hanya sekitar 80 ton perhari.
Baca Juga : Industri Daur Ulang Plastik Butuh Perhatian Pemerintah
Artikel ini telah tayang di radarsemarang.jawapos.com dengan judul “Pantau Keaktifan Bank Sampah dengan Aplikasi Berbasis Barcode”,
By jawapos.com
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!