Cara Suswati Menggerakkan dan Membimbing Masyarakat Manfaatkan Sampah Bernilai Ekonomi
RADARSOLO.ID – Sampah menjadi salah satu masalah utama bagi lingkungan. Kini telah menjamu bank sampah untuk mengelola sampah-sampah itu agar berguna. Nah, Suswati ini tak lelang mengajak warga untuk mendaur ulang sampah menjadi barang berharga ekonomi.
Suasana Aula Gedung Sekretariat Bersama Kota Surakarta mendadak ramai dan penuh kegembiraan kala puluhan ibu-ibu parobaya dan remaja putri pegiat bank sampah di sejumlah titik di Kota Solo berkumpul menjadi satu dalam kopdar kali pertama bank sampah tingkat kota.
Mereka terlihat semangat menyimak arahan para instruktur yang tengah memperagakan pembuatan bunga hias dari limbah kantong kresek. Mula-mula kantong kresek yang masih baik dipilih sebagai bahan utama pembuatan bunga plastik. Kantong-kantong kresek aneka warna itu kemudian dibelah dan dipotong sesuai kebutuhan. Jika sudah, peserta diminta untuk membentuk potongan yang sama agar kelopak bunga itu tampak simetris layaknya bunga-bunga hias yang sedap dipandang mata.
“Hari ini kita buat kreasi bunga dari limbah kresek. Contohnya yang menyerupai bunga anggrek bulan,” kata Suswati yang ditunjuk sebagai insrtruktur karena memiliki pengalaman panjang dalam pembuatan bunga dari limbah kantong kresek.
Setelah pola kelopak bunga itu jadi, tahap selanjutnya adalah perangkaian. Kelopak-kelopak bunga itu dirangkai jadi satu dengan bantuan perekat lem dan di tengahnya diberi putik bunga agar tampak seperti aslinya. Saat bunga-bungaan itu siap, giliran menyiapkan tangkai bunganya.
Lalu diambil sebatang kawat yang sudah dipotong-potong dengan berbagai ukuran untuk dijadikan sebagai batang utamanya. Kawat itu kemudian dibungkus dengan kresek lain yang berwarna senada atau boleh juga warna kontras sebelum dijadikan satu dengan bunga-bunga yang siap pasang sebelumnya.
Baca Juga: City seeks feedback on Sustainable Waste Strategy
“Kalau sudah tinggal dirangkai jadi satu. Jangan lupa siapkan vas bunganya, juga dari botol plastik bekas. Biar lebih indah botol plastiknya bisa dibungkus dengan kresek yang sudah dironce bisa terlihat teksturnya,” terang dia.
Suswati butuh tiga puluh menit untuk membuat satu kreasi bunga hias dari kantong kresek itu. Dengan sabar dia menunggu karya-karya peserta pelatihan yang baru separo jalan itu. Instruktur lainnya pun demikian, dengan sabar mereka mau untuk mengulang sejumlah tahapan agar para peserta pelatihan merasa nyaman dan betah untuk mengikuti kegiatan itu.
“Saya penggerak sekaligus ketua Bank Sampah Uwuh Berkah RW 13 Kelurahan Nusukan. Kebetulan diajak oleh Bu Denok (Denok Marti Astuti, pegiat lingkungan bersih sekaligus direktur bank sampah) bergabung jadi pengurus Bank Sampah Induk Kerja Nyata Kota Surakarta. Saya senang bisa bergabung dengan kelompok yang memiliki kesenangan yang sama dalam hal pengelolaan sampah,” terang ketua RW 13 Kelurahan Nusukan itu.
Perempuan yang lama bergelut dengan kreasi limbah kantong kresek ini senang bisa terlibat dalam program-program bank sampah tingkat kota. Khususnya dalam menyalurkan keterampilannya dalam pembuatan bunga hias yang memiliki nilai ekonomis itu.
Upaya dia dalam 10 tahun terakhir untuk menekuni kerajinan daur ulang limbah plastik ini akhirnya memiliki kegunaan yang lebih luas dan tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan tempat tinggalnya saja.
Baca Juga: 5 Sungai NTB Jadi Tong Sampah, Terkandung 1.450 Partikel Mikroplastik
“Sejak 2012 saya sering mengumpulkan kresek. Yang warna hitam saya berikan ke pengepul sampah, yang berwarna saya simpan dan saya buat berbagai benda. Salah satunya bunga. Saya makin termotivasi. Akhirnya datang kesempatan ini, bisa bergabung di bank sampah ini,” kata Suwati.
Sampai hari ini dia memiliki keyakinan bahwa sampah yang dipilah dengan baik bisa memberikan keuntungan untuk masyarakat. Sebab itu, dia memotivasi para peserta pelatihan agar sungguh-sungguh dalam membuat kerajinan tangan dari sampah. Ke depan akan Bank Sampah Kerja Nyata Kota Surakarta berencana mempromosikan karya dari masing-masing bank sampah agar bisa mendatangkan pemasukan bagi wilayah setempat. Harapannya dengan sampah yang dipilah, lingkungan semakin bersih dan nyaman serta bisa mendatangkan kesejahteraan dari para pegiat lingkungan setempat.
“Dari kerajinan bunga saja ada 50 lebih variasinya. Belum lagi kalau bisa membuat tas dan dompet dari limbah kantong kresek. Kalau bisa konsisten dan baik maka bisa menjadi ladang bisnis,” kata perempuan yang gemar berkegiatan sosial itu. (*/bun)
Artikel ini telah tayang di https://radarsolo.jawapos.com/ dengan judul “Cara Suswati Menggerakkan dan Membimbing Masyarakat Manfaatkan Sampah Bernilai Ekonomi”,
Klik untuk baca: https://radarsolo.jawapos.com/features/09/02/2023/cara-suswati-menggerakkan-dan-membimbing-masyarakat-manfaatkan-sampah-bernilai-ekonomi/
By radarsolo.jawapos.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!