Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Demi Kelestarian Lingkungan, Kapal Laut Harus Kurangi Sampah Plastik

mubadalah.id (19 Maret, 2024)

sampah plastik
Kelestarian Lingkungan. ©2023 mubadalah.id (mubadalah.id)

Mubadalah.id– Kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama, berangkat dari hal-hal sederhana yang memberi dampak luar biasa. Tulisan ini adalah sepenggal pengalaman yang saya temukan dalam perjalanan dari Surabaya menuju Lombok dengan moda transportasi kapal laut yaitu KM. Kirana 7.

Moda transportasi kapal laut hari ini kian diminati oleh pelancong. Termasuk saya yang sudah menghabiskan waktu liburan di Cirebon, tanggal 1 Maret kemarin harus sudah berlayar kembali Lombok untuk menyelesaikan studi. Saya akan mengajak salingers untuk melihat permasalahan dalam kapal laut, terutama permasalahan sampah plastik yang hingga hari ini belum menemukan solusinya.

Pelayaran 20 Jam
Saya berangkat dari Surabaya dengan kapal laut KM Kirana 7 yang dioperasikan oleh PT. Dharma Lautan Utama. Sebetulnya banyak kapal lainnya yang menjadi pilihan, namun kapal inilah yang sering saya naiki karena fasilitasnya terbilang cukup nyaman dan bagus. Selain itu dengan harga 200 ribu rupiah untuk kelas ekonomi tidur terbilang cukup murah bagi kantong mahasiswa.

Dalam pelayaran Surabaya-Lombok yang menghabiskan waktu 20 jam tersebut, para penumpang akan mendapatkan dua kali layanan makan berat dengan berbagai menu yang menggugah selera. Dalam kapal tersebut juga terdapat dua cafetaria yang terdapat di bagian dalam dan dek atas kapal.

Berapa banyak sampah yang dihasilkan?
Kapal laut KM. Kirana 7 adalah jenis kapal Ro-Ro yang dapat menampung penumpang dan kendaraan. Melansir IDN Times NTB, Kapal ini berkapasitas 400-500 orang dan 200 kendaraan dalam setiap pelayarannya. Pada saat saya menumpang kapal ini, terdapat sekitar 350 penumpang di berbagai kelas.

Dalam satu kali layanan makan, penumpang akan mendapatkan satu porsi nasi dalam tempat berbahan plastik. Satu air gelas 200 ml dan buah-buahan yang juga dibungkus plastik. Dengan jumlah tersebut, maka dalam satu kali layanan makan kapal ini menghasilkan 1050 sampah plastik. Dalam dua kali makan, 2100 sampah plastik akan berakhir di tempat pembuangan akhir.

Baca Juga: Musim Sampah di Pantai Bali Kembali Lagi, Jadi Omongan Turis Asing dan Media Australia

Dalam sebulan, kapal ini terus melakukan pelayaran Surabaya-Lombok (PP). Artinya, ada sekitar 63 ribu sampah plastik yang berasal dari satu kapal. Belum lagi dengan kapal-kapal lainnya dengan kapasitas penumpang yang jauh lebih besar. Tentu ini adalah hitungan kasar, bisa saja lebih besar jika kita menghitung sampah plastik yang berasal dari cafetaria.

Meskipun Anak Buah Kapal (ABK) mengumpulkan sampah tersebut dalam kantong-kantong besar, tetap saja ada beberapa oknum penumpang yang membuang sampah plastik bekas makanan langsung ke laut. Jelas akan mengancam kelestarian lingkungan terutama ekosistem laut.

Sampah plastik, mengancam kelestarian lingkungan
Tidak hanya di darat, di laut pun sampah plastik menjadi ancaman serius. Indonesia masih bertengger di urutan kedua negara penghasil sampah plastik di lautan, yaitu 187,2 ton per tahun. Sebagian berasal dari kapal penumpang yang beroperasi di wilayah laut negara Indonesia.

Jumlah di atas bukan hanya sekedar angka, itu adalah sampah plastik di lautan yang harus segera diatasi demi kelestarian lingkungan hidup. Sampah plastik adalah salah satu jenis limbah paling berbahaya apabila berada di ekosistem air terutama lautan. Keberadaaanya mengancam keseimbangan ekosistem laut.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sampah plastik di lautan mengancam biota laut. Konferensi Laut PBB tahun 2017 menyebutkan ada 1 juta burung laut, 100 ribu mamalia laut, ikan dan kura-kura terbunuh akibat sampah plastik di laut.

Fenomena tersebut sangat mengenaskan, karena tidak hanya manusia yang akan terdampak. Dalam jangka panjang manusia akan mengkonsumsi ikan laut yang juga mengkonsumsi kandungan mikroplastik. Jelas ini akan menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia pada masa mendatang.

Baca Juga: Beyond the Surface: The Urgency of Addressing Plastic Pollution in Our Oceans

Fatwa KUPI II menyatakan “Hukum melakukan pembiaran sampah yang merusak kelestarian lingkungan dan mengancam keselamatan manusia, terutama perempuan, adalah haram”.

Berkaca pada fatwa tersebut, pemerintah maupun penyedia jasa angkutan harus segera melakukan usaha-usaha untuk merawat kelestarian lingkungan yaitu dengan mengurangi penggunaan sampah plastik di kapal laut.

Kita sebagai penumpang kapal laut pun harus memiliki kesadaran untuk mengurangi sampah plastik. Salah satunya dengan tidak menggunakan botol minuman sekali pakai, salingers bisa menggantinya dengan menggunakan tumbler yang lebih ramah lingkungan.

Beberapa solusi untuk mengurangi sampah plastik dari kapal
Ada beberapa solusi yang saya tawarkan, salah satunya adalah konsep makan bersama (prasmanan). Hal ini dapat mengurangi sampah plastik secara signifikan, karena penumpang menggunakan peralatan makan yang tidak sekali pakai. Sepertinya beberapa penyedia jasa penyebrangan harus mempertimbangkan konsep seperti ini demi terjaganya kelestarian lingkungan.

Solusi lainnya adalah pembatasan penggunaan botol air mineral plastik di atas kapal. Misalnya, penumpang harus membawa tumbler dan mengisinya dengan air galon di atas kapal. Hal ini akan menekan produksi sampah plastik jenis botol minuman.

Memang solusi di atas terkesan sangat repot dan tidak efisien. Namun akan sangat murah jika kita membandingkannya dengan kerusakan lingkungan akibat sampah plastik yang akan terus ada sampai anak cucu kita nanti. Salam Lestari. []

Artikel ini telah tayang di https://mubadalah.id/ dengan judul “Demi Kelestarian Lingkungan, Kapal Laut Harus Kurangi Sampah Plastik”,

Klik untuk baca: https://mubadalah.id/demi-kelestarian-lingkungan-kapal-laut-harus-kurangi-sampah-plastik/

By mubadalah.id

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

0 Comments
/
September 23, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

0 Comments
/
September 23, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:01:512025-01-04 22:45:11Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

How plastic pollution poses challenge for Canada marine conservation

0 Comments
/
September 20, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-20 10:15:352024-10-08 13:58:37How plastic pollution poses challenge for Canada marine conservation

Larangan Kantong Plastik di Pontianak Berlaku Mulai 2025

0 Comments
/
September 20, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-20 10:07:022024-10-08 13:56:34Larangan Kantong Plastik di Pontianak Berlaku Mulai 2025
Page 3 of 210‹12345›»

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Musim Sampah di Pantai Bali Kembali Lagi, Jadi Omongan Turis Asing dan Media...musim sampahsampah plastikDinas Lingkungan Hidup Buat Program Green Ramadan Demi Kurangi Sampah Plast...
Scroll to top