Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Di INC-4, Negara Maju Diminta Hentikan Ekspor Sampah Plastik

betahita.id (29 April 2024)

sampah plastik
Aeshnina, negara maju stop kirim sampah plastik ke Indonesia. Foto: Istimewa/Ecoton. ©2023 betahita.id (betahita.id)

BETAHITA.ID – Dalam proses negosiasi perjanjian plastik global di Intergovernmental Negotiating Committee (INC) keempat di Ottawa, Kanada, negara-negara maju diminta untuk berhenti mengekspor sampah plastik ke negara berkembang.

Aeshnina Azzahra Aqilani, Koordinator River Warrior Indonesia (Riverin) di pertemuan ini, mengatakan ekspor sampah bagaikan bencana bagi negara di ASEAN. Nina mengungkapkan, cukup sudah kerusakan lingkungan akibat sampah plastik impor di Indonesia.

“Saya ingin Indonesia bebas dari sampah plastik impor. Di INC-4 Ottawa, Kanada, saya ingin menyampaikan uneg-uneg saya pada delegasi negara-negara maju pengekspor sampah untuk berhenti kirim sampah plastik ke Indonesia,” kata Nina, Minggu 28 April 2024.

Dalam pawai untuk mengakhiri era plastik di Kanada, Nina menggendong tumpukan sampah impor setinggi lima meter.

Dalam orasinya, ia menyatakan keresahannya soal keberadaan sampah impor di Indonesia. Nina menyebut sampah yang dibawa ini adalah sampah-sampah plastik impor dari negara maju, yang mereka buang ke desa-desa dekat pabrik kertas daur ulang.

“Sampah ini menjadi beban lingkungan dan ancaman kesehatan. Saya ingin menunjukkan bahwa pencemaran sampah plastik membebani generasi saat ini,” ungkap Nina.

Baca Juga: Coke accounts for 10% of branded plastic pollution

Nina bersama ratusan aktivis lingkungan dari seluruh dunia yang turut hadir di INC-4 merasakan kegelisahan serupa selama bertahun-tahun, yakni soal polusi plastik.

Menurut mereka, plastik telah mendatangkan malapetaka pada komunitas dan lingkungan global, yang pemicunya adalah kepentingan perusahaan bahan bakar fosil.

Nina mengatakan ekspor sampah plastik dari negara maju ke negara ASEAN harus berhenti. Sebab, akan menimbulkan kerusakan lingkungan dalam jangka panjang.

“Jika produksi plastik dan ekspor sampah ke negara-negara berkembang terus berlanjut, akan menciptakan bencana jangka panjang bagi lingkungan. Lebih buruk lagi, orang tua saya mengatakan bahwa bahan kimia berbahaya dalam plastik mengancam kesehatan dan hormon saya,” ungkap Nina.

Koalisi organisasi masyarakat sipil juga menyoroti bagaimana ASEAN dapat membuka jalan bagi perjanjian yang efektif.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Kirim Perdana RDF Produk Olahan Sampah TPTS Santiong, Gubernur Jabar : Bisa Jadi Contoh Bagi Daerah Lain

Salisa Traipipitsiriwat, Senior Campaigner and Southeast Asia Plastic Project Manager of The Environmental Justice Foundation, mengatakan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya solusi yang dipimpin oleh masyarakat di Asia Tenggara dan upaya pemerintah di seluruh kawasan, untuk menerapkan kebijakan demi menekan polusi plastik.

“ASEAN sangat penting dalam menerapkan solusi kreatif dan praktis untuk memerangi pencemaran plastik. Namun, sudah terlalu lama kawasan ini mengalami kelebihan pasokan kemasan plastik yang bermasalah, sekali pakai, dan tidak perlu, yang seringkali mengandung bahan kimia beracun yang tidak teregulasi,” kata Salisa.

Di sisi lain, Salisa menambahkan bahwa perjanjian plastik global mewakili peluang unik bagi para pemimpin ASEAN. Khususnya, untuk menunjukkan kemampuan, komitmen, dan kesiapan mereka dalam mengatasi pencemaran plastik.

“INC-4 dan INC-5 adalah momen penting bagi para pemimpin ASEAN untuk menuntut perjanjian yang kuat dan ambisius yang menempatkan manusia dan planet bumi sebagai prioritas utama,” ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di https://betahita.id/ dengan judul “Di INC-4, Negara Maju Diminta Hentikan Ekspor Sampah Plastik”,

Klik untuk baca: https://betahita.id/news/detail/10176/di-inc-4-negara-maju-diminta-hentikan-ekspor-sampah-plastik.html?v=1714344096

By betahita.id

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Koordinasikan Penataan Infrastruktur Kawasan Borobudur, Kemenko Marves Sinergikan Konsep ITMP dengan Usulan Masyarakat

Januari 31, 2020
Maritim dan Investasi – Magelang – Penguatan koordinasi…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/02/infrastruktur-kawasan-borobudur-1.jpg 853 1280 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-01-31 14:07:112020-03-24 14:37:16Koordinasikan Penataan Infrastruktur Kawasan Borobudur, Kemenko Marves Sinergikan Konsep ITMP dengan Usulan Masyarakat
Page 210 of 210«‹208209210

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Coke accounts for 10% of branded plastic pollutionplastic pollutionsampah plastikGelar Ocean Clean Up Day, ASDP Targetkan Kumpulkan hingga 20 Ton Sampah Pla...
Scroll to top