Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
Penulis : Faris Al-Furqon
Editor : Ananda Rizky Purwaningdyah
(8 Januari 2021)
sampahlaut.id – Inovasi dalam pengelolaan sampah baru-baru ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Tamiang.
Setelah sebelumnya DLH Aceh Tamiang mampu mengubah limbah plastik menjadi paving block, kini mereka mampu menyulap sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Inovasi ini sendiri merupakan buah kolaborasi dengan Bank Sampah Induk Aceh Tamiang dan menjadikan TPA Kampung Durian sebagai percontohan model awal.
Proses konversi sampah menjadi BBM ini ternyata bisa dilakukan bersamaan dengan konversi sampah menjadi paving block.
Hal ini seperti yang dijelaskan Kepala DLH Aceh Tamiang, Sayed Mahdi, “Prosesnya dilakukan bersamaan, jadi kalau cairan dari sampah plastik yang dipanaskan kita jadikan paving block, sedangkan uapnya bisa buat menjadi bahan bakar minyak.”
Baca Juga : Yayasan Taman Nasional Lorentz Peduli Sampah
Walaupun program produksi BBM dari sampah plastik ini masih dalam tahap pengembangan dan hanya bisa menghasilkan BBM yang tidak begitu banyak, Sayed yakin bahwa ke depannya program ini akan mampu bermanfaat untuk masyarakat luas.
“Ke depan akan ada uji coba penggunaan bahan bakar ini. Saat ini kita masih terus mengumpulkan hasil produksinya,” kata Sayed seperti yang dilansir serambinews.com pada Minggu (4/10/2020).
Sebelumnya, DLH Aceh Tamiang sukses mengalihfungsikan limbah plastik menjadi paving block. Limbah plastik yang sudah diproses petugas DLH dipanaskan hingga mencari di dalam dandang.
Plastik yang sudah berbentuk cair itu lalu dituangkan ke alat cetak yang dibuat secara mandiri, lalu di-press beberapa menit lalu didinginkan. Sayed juga menambahkan bahwa satu buah paving block bisa dihasilkan dari satu kilogram limbah plastik.
Paving block milik DLH Aceh Tamiang ini juga ternyata udah mulai diminati. Dilansir dari Serambinews.com, Balai Sarana Permukiman Wilayah Aceh Kementrian PUPR siap memasarkan produk ini.
Baca Juga : Di Padang, Boleh Bayar Uang Sekolah Pakai Sampah Plastik
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!