Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Enzim Pemakan Plastik Memberi Harapan Baru Bagi Sampah Plastik di Dunia

November 10, 2020/0 Comments/in Berita/by admin

Enzim Pemakan Plastik Memberi Harapan Baru Bagi Sampah Plastik di Dunia

By kumparan.com

(09 November 2020)

Tim peneliti ini merekayasa ulang enzim pemakan plastik PETase dan kini telah menciptakan ‘koktail’ enzim yang dapat mencerna plastik hingga enam kali lebih cepat dibandingkan penemuan sebelumnya.

Enzim pengurang ini bisa dibilang merupakan generasi kedua dari enzim sebelumnya. Enzim in sendiri ditemukan dalam bakteri penghuni sampah yang sama yang hidup dari makanan botol plastik, dimana hal ini telah dikombinasikan dengan PETase untuk mempercepat penguraian plastik.

Secara teori, PETase memecah polietilen tereftalat (PET) kembali menjadi blok penyusunnya, menciptakan peluang untuk mendaur ulang plastik tanpa batas dan mengurangi polusi plastik dan gas rumah kaca yang mendorong perubahan iklim yang kini semakin memburuk.

Seperti yang kita ketahui, PET adalah termoplastik yang paling umum, digunakan untuk membuat botol minuman sekali pakai, pakaian dan karpet dan membutuhkan ratusan tahun untuk terurai di lingkungan, tetapi PETase dapat mempersingkat waktu ini menjadi hitungan hari.

Baca Juga : Memerangi Sampah Plastik di Laut Demi Keberlangsungan Ekosistem

Penemuan awal ini membuka prospek revolusi dalam daur ulang plastik, menciptakan solusi energi rendah potensial untuk mengatasi limbah plastik. Tim merekayasa enzim PETase alami di laboratorium menjadi sekitar 20 persen lebih cepat dalam mengurai PET.

Sekarang, tim trans-Atlantik yang sama telah menggabungkan PETase dan ‘mitranya’, enzim kedua yang disebut MHETase, untuk menghasilkan peningkatan yang jauh lebih besar dengan mencampurkan PETase dengan MHETase menggandakan kecepatan pemecahan PET, dan merekayasa hubungan antara dua enzim untuk membuat ‘super-enzim’, meningkatkan aktivitas ini tiga kali lipat lebih cepat dari sebelumnya.

Studi ini sendiri dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences dengan tim yang dipimpin bersama oleh para ilmuwan yang merancang PETase, Profesor John McGeehan, Direktur Pusat Inovasi Enzim (CEI) di Universitas Portsmouth, dan Dr Gregg Beckham, Peneliti Senior di Laboratorium Energi Terbarukan Nasional (NREL) di Amerika.
Profesor McGeehan mengatakan bahwa awalnya penelitian ini merupakan obrolan ringan semata dimana mereka melihat proses yang terjadi di alam dan merefleksikannya dalam skala lebih cepat dan tepat. Menurut Profesor McGeehan, “butuh kerja keras di kedua sisi Atlantik, tetapi upaya itu sepadan.
Saya dan Gregg sangat senang melihat bahwa enzim chimeric baru kami tiga kali lebih cepat daripada enzim terpisah yang berevolusi secara alami, membuka jalan baru untuk perbaikan lebih lanjut. “
Penemuan enzim PETase yang asli menandakan harapan pertama bahwa solusi untuk masalah pencemaran plastik global mungkin dalam genggaman, meskipun PETase saja belum cukup cepat untuk membuat proses tersebut layak secara komersial untuk menangani berton-ton botol PET yang dibuang mengotori planet ini setelah puluhan atau bahkan ratusan tahun lamanya.
PETase dan gabungan MHETase-PETase baru bekerja dengan mencerna plastik PET, mengembalikannya ke blok bangunan aslinya. Hal ini memungkinkan plastik dibuat dan digunakan kembali tanpa henti dengan kondisi penguraian yang cepat dan ideal, sehingga mengurangi ketergantungan kita pada sumber daya fosil seperti minyak dan gas.
Penelitian baru ini tidaklah mudah, butuh penggabungan dan pendekatan struktural, komputasi, biokimia dan bioinformatika untuk mengungkap wawasan molekuler ke dalam strukturnya dan bagaimana fungsinya.
Studi tersebut merupakan upaya tim besar yang melibatkan ilmuwan di semua tingkat karier mereka untuk mencoba ke hal mendalam yang selama ini sulit dilakukan oleh para ilmuwan sebelumnya.

Pusat Inovasi Enzim ini sendiri mengambil enzim dari lingkungan alam dan dengan menggunakan biologi sintetik, mengadaptasinya untuk menciptakan enzim baru untuk industry yang mampu untuk mengurai plastic tersebut. Tentunya, di masa depan penggunaan plastic tetap menjadi tanggung jawab utama kita dimana penggunaan barang ramah lingkungan juga tetap harus dikedepankan tanpa terlena dengan tercipta salah satu inovasi di bidang lingkungan yang sangat berguna bagi dunia.

Artikel ini telah tayang di kumparan.com dengan judul “Enzim Pemakan Plastik Memberi Harapan Baru Bagi Sampah Plastik di Dunia”,

https://kumparan.com/lampu-edison/enzim-pemakan-plastik-memberi-harapan-baru-bagi-sampah-plastik-di-dunia-1uYOWY4wHb1/full.

By kumparan.com

Share
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-11-10 13:33:502020-11-10 13:33:50Enzim Pemakan Plastik Memberi Harapan Baru Bagi Sampah Plastik di Dunia
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Pemkab Takalar Kembangkan Program Satu Kelurahan Satu Bank Sampahinvest in strawsSustainable Sip: Do your bit for the environment; invest in straws you can ...
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.