Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Mulai 2022, Pemprov DKI Bangun Dua Fasilitas Pengolahan Sampah di Bantargebang

By merdeka.com (26 Desember 2021)

Kondisi Bantar Gebang Terkini. ©2019 Merdeka.com/Lia Harahap

Merdeka.com – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 2022 akan memulai pembangunan fasilitas pengolahan sampah refuse derived fuel (RDF) dan landfill mining, di Bantargebang, Kota Bekasi. Total kapasitas pengolahan sampah ini mencapai 2.000 ton per hari.

“Fasilitas RDF Plant dan Landfill Mining di TPST Bantargebang akan mulai dibangun pada 2022 dengan metode konstruksi design and build,” demikian informasi yang dikutip merdeka.com melalui akun twitter terverifikasi @dinaslhdki, Minggu (26/12).

Informasi tersebut telah mendapatkan konfirmasi oleh Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI. Dalam flyer yang diunggah oleh akun tersebut, dirinci kapasitas sampah yang akan diolah sebanyak 2.000 ton per hari dengan hasil yang diproduksi dari pengolahan RDF sebanyak 700 ton per hari.

Karakteristik sampah hasil proses RDF adalah: Kadar air maksimal 20 persen, nilai kalori minimal 3.000 Kkal/kg, dan ukuran maksimal 50 mm.

Diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyampaikan Pemprov DKI akan membangun 2 fasilitas pengolahan sampah baru dan sampah lama. Kapasitas masing-masing jenis sampah 1.000 ton per hari.

Asep mengatakan, pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang akan dikerjakan mulai tahun ini, mempertimbangkan kondisi tempat pembuangan sampah Bantargebang, Kota Bekasi, sudah kritis.

“Kapasitas bantargebang ya bisa dikatakan memang sudah kritis yah makanya kita tahun ini sedang berupaya membangun dua fasilitas di Bantargebang,” ucap Asep di Balai Kota, Rabu (13/10).

Baca Juga: Kotak Sampah Pintar Mejeng di Ciamis

Asep menjelaskan, sistem yang akan digunakan dalam pengolahan ini dinamakan refused derived fuel (RDF). Hasil dari olahan sampah ini nantinya menjadi batubara muda yang biasanya dimanfaatkan pada industri semen.

Asep merinci setiap 1.000 ton hasil olahan sampah menghasilkan sekitar 750 ton RDF.

Hasil olahan sampah bahkan sudah dibahas akan dibeli oleh perusahaan semen, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI). Kendati belum ada kesepakatan harga, namun merujuk pengolahan RDF di Cilacap nilai beli untuk hasil RDF adalah Rp300.000 per ton.

“Kalau harganya kita memang belum ada kesepakatan, tetapi kalau melihat best practice yang sudah dilakukan Pemkab Cilacap itu Rp300.000 per ton,” ucapnya.

Ia mengamini nilai tersebut terkesan murah, namun jika dibandingkan nilai investasi Pemprov untuk pembangunan ITF, Sunter, Jakarta Utara, nilai Rp300.000 dapat dipertimbangkan. Sementara investasi Pemprov untuk pembangunan dua pengolahan sampah di Bantargebang kurang lebih Rp905 miliar.

“Total kita Rp905 miliar insya allah konstruksi mulai Desember tahun ini,” sebutnya.

Baca Juga: KLHK: 58 Persen Indeks Pengelolaan Sampah Daerah Masih Sangat Kurang

Artikel ini telah tayang di https://www.merdeka.com dengan judul “TKN PSL Gelar Gerakan Sedekah Sampah Akbar”,

Klik untuk baca: https://www.merdeka.com/jakarta/mulai-2022-pemprov-dki-bangun-dua-fasilitas-pengolahan-sampah-di-bantargebang.html

By merdeka.com

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

KLHK: 58 Persen Indeks Pengelolaan Sampah Daerah Masih Sangat KurangIndeks Pengelolaan Sampah DaerahSampah Menumpuk di Muaro Lasak PadangSampah Menumpuk di Muaro Lasak Padang, Pedagang Kehilangan Pengunjung
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.