Inovasi Unik di Banyuwangi, Datang ke Posyandu Cukup Bawa Sampah

Banyuwangi (beritajatim.com) – Posyandu di Banyuwangi telah melaksanakan Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam pelayanannya. Pelayanan kesehatan dalam ILP mencakup seluruh siklus kehidupan. Mulai ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, anak pra sekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa hingga lansia.

“Jadi posyandu di Banyuwangi melakukan pelayanan lengkap, mulai dari bayi lahir lansia. Harapannya, dengan layanan yang holistik dan berkesinambungan dari bayi sampai lansia yang didekatkan ke warga lewat posyandu, bisa mendorong masyarakat memprioritaskan upaya preventif, daripada menjalani proses kuratif (perawatan),” kata Ipuk.

Penerapan posyandu ILP dimulai dari Posyandu, Puskesmas Pembantu (pustu), sampai Puskesmas. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan.

“Kami berharap dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi ibu dan anak-anak,” terangnya.

Baca Juga: Penampakan Terkini Sampah Menggunung hingga Tutupi Kios Pasar di Depok

Termasuk, munculnya berbagai inovasi dari setiap pelayanan kesehatan di tiap-tiap Posyandu. Contohnya, inovasi Posyandu Kenari, Desa Blambangan yang merupakan binaan dari Puskesmas Tapanrejo, Kecamatan Muncar.

Di sini, para kader posyandu membuat inovasi Bentor Sehatku untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kelompok usia lanjut usia (lansia).

Bentor Sehatku adalah layanan antar-jemput menggunakan kendaraan becak motor (Bentor) bagi warga lansia yang mengalami kesulitan akses ke posyandu.

Baca Juga: Nonprofit launches plastic interceptor technology in heavily polluted river, diverting thousands of pieces of trash: ‘It’s very important to us’

“Misalnya, ada warga lansia yang sakit, tidak memiliki kendaraan, atau tidak ada keluarga yang mengantar ke posyandu akan dijemput oleh penarik bentor yang sudah disewa oleh tim posyandu,” ungkap Kepala Puskesmas Tapanrejo, Nur Laila Hayati.

Sedikitnya ada 4 bentor yang disediakan untuk pelayanan ini. Sebagai pengganti transportnya, para lansia cukup membawa sampah plastik untuk dikumpulkan pada petugas di posyandu.

“Dengan inovasi ini, kunjungan lansia ke posyandu semakin meningkat. Sasarannya juga lebih luas, bukan warga yang itu-itu saja,” katanya. [rin/beq]