Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Pengolahan Sampah Berikan Kesempatan Kerja bagi Pemulung Lansia

tempo.co (27 Agustus, 2024)


pengolahan sampah
Pengolahan Sampah Berikan Kesempatan Kerja bagi Pemulung Lansia

Setiap hari, ratusan botol plastik disortir dan ‘dikupas’ di hub pengolahan sampah plastik yang terletak di Bekasi, Jawa Barat. Botol-botol plastik ini harus ‘dikupas’ dengan cara membuang label dan tutup botolnya, sebelum akhirnya diolah jadi komoditas cacahan plastik yang bisa mendulang untung hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Sakinah yang telah menghabiskan lebih dari 40 tahun hidupnya menjadi pemulung, akhirnya bergabung dengan tempat pengolahan sampah KitaOlah.id pada 2021. Bersama 13 pengupas botol sebaya dengannya, mereka ingin tetap bekerja di tengah keterbatasan usia yang tak lagi muda.

“Dulu masih kuat, mau mulung dari pagi sampai malam juga enggak masalah, tapi sekarang stamina sudah enggak kayak dulu. ‘Kan tetap butuh makan.”

Rumahnya yang tak jauh dari KitaOlah.id, membuat Sakinah tak perlu berjalan jauh untuk berangkat kerja. Hal serupa juga dirasakan para perempuan lain yang bekerja sebagai pengupas botol untuk kemudian didaur ulang.

Selain dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Lokasi KitaOlah juga tak jauh dari permukiman warga yang mayoritas bekerja sebagai pemulung.

Pemulung lansia bisa tetap bekerja
Memang pendapatannya tak sebesar jika dibanding dengan hasil mengumpulkan sampah di TPA. Sakinah berkisah, saat jadi pemulung ia bisa mengumpulkan 90-100 ribu rupiah perhari, “Kalau di sini dibayar sehari Rp60 ribu, kerjanya dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.”

“Memang awalnya saya yang datang ke sini, saya nyamperin Pak Andri, tanya apakah bisa saya kerja di sini?” tutur Sakinah. Dari mulanya hanya ia dan 3 orang teman sesama mantan pemulung, hingga akhirnya kini jumlahnya semakin banyak.

Baca Juga: Inovasi Unik di Banyuwangi, Datang ke Posyandu Cukup Bawa Sampah

Sembari bekerja sebagai pengupas botol, Sakinah dan pekerja lain juga kerap mendapat edukasi tentang pemilahan sampah, “Kadang kami juga diajarin gimana memilah sampah, kalau ada sampah dikumpul, jangan dicampur. Kalau sudah banyak bisa ditukar.”

Meski secara penghasilan terbilang lebih sedikit, Sakinah mengaku bersyukur dan sangat menikmati rutinitasnya di KitaOlah.id. “Kalau dulu memang duitnya agak lebih besar, tapi risikonya juga besar. Setiap hari ada target harus mengumpulkan sampah berapa banyak, kami harus panggul sendiri untuk dibawa ke pengepul.”

Ia juga menambahkan, “belum lagi risiko kaki ketusuk beling, kawat, dan benda-benda tajam lainnya. Kalau di sini kan lebih aman.”

Sakinah mengaku, di sini pekerjaannya tak terlalu ngoyo. “Suka diingetin, kalau capek ya istirahat jangan dipaksain. Tiap jam 12 siang dapat istirahat satu jam, kalau masih jadi pemulung boro-boro ada istirahat,” tambahnya.

Semangat bekerja di usia senja
Tak dipungkiri, kondisi membuatnya harus tetap banting tulang untuk mememuhi kebutuhan hidup. Kesempatan yang ia dapat di KitaOlah.id menjadi salah satu harapan untuk tetap bisa bekerja dengan keterbatasan di usia senja.

“Selain tambahan penghasilan, kadang bingung juga enggak ngapa-ngapain. Cuma nunggu kiriman dari anak. Anak-anak sudah pada gede tinggal di luar kota, sepi sendirian,” ujar Sakinah.

Psikolog klinis, Novaridha menjelaskan, kebutuhan lansia untuk tetap bekerja biasanya juga dilatarbelakangi dengan faktor psikis. “Beliau-beliau yang mudanya aktif sekali, jangan sampai ketika sudah tua langsung tidak ada kegiatan sama sekali. Kasian nanti tubuh dan pikirannya kaget,” jelasnya.

Baca Juga: Penampakan Terkini Sampah Menggunung hingga Tutupi Kios Pasar di Depok

“Yang jelas juga jangan sampai overwork, harus ada perhatian dari lingkungan sekitar, karena kadang mereka enggak sadar bahwa stamina dan kondisinya sudah tidak seprima dulu.”

Indonesia memasuki era populasi yang kian menua. Saat ini, satu dari 10 orang di Indonesia berusia di atas 60 tahun. Survei Angkatan Kerja Nasional 2023 menunjukkan, lebih dari 53% lansia di Indonesia masih bekerja.

Nova mengatakan, “kalau situasi mengharuskan mereka tetap bekerja, ya peran orang yang muda-muda (yang bekerja di tempat tersebut) ini juga harus peduli. Jam kerja tidak boleh lebih dari tujuh jam, dan jangan lupa tempat kerja yang ramah lansia.”

Pengolahan sampah berbasis lingkungan
Dari 38 pekerja yang ada di hub pengolahan ini, lebih dari 30% pekerjanya adalah perempuan lansia. Mereka dengan latar belakang pemulung yang terbiasa memilah dan mengelompokkan sampah plastik untuk diolah berdasarkan jenisnya.

Tak semata mendulang untung, KitaOlah.id memiliki konsep social enterprise dengan pengelolaan bisnis yang juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Seperti yang disampaikan pendiri KitaOlah.id Muhammad Andriansyah, “salah satunya kami memberdayakan ibu-ibu lansia yang sudah tua. Karena mereka ingin tetap punya penghasilan.”

Tak ada target khusus yang diberikan Andri untuk para pekerjanya. Andri menyadari, usia yang tak lagi muda mungkin akan berpengaruh pada kinerja mereka. Namun secara mengejutkan, hasil pekerjaan mereka justu di luar ekspektasi.

“Biarpun sudah tua mereka masih sangat semangat. Saya awalnya bahkan enggak kasih patokan berapa kilo (sampah) yang harus dikupas, tapi mereka ini cekatan sekali,” tutur Andri. “Bahkan saya menilai, kalau ibu-ibu ini hasilnya lebih rapi. Jadi selain semangat, mereka juga teliti,” imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di https://www.tempo.co/ dengan judul “Pengolahan Sampah Berikan Kesempatan Kerja bagi Pemulung Lansia”,

Klik untuk baca: https://www.tempo.co/dw/10404/pengolahan-sampah-berikan-kesempatan-kerja-bagi-pemulung-lansia

By tempo.co

test

https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-23 00:16:112025-01-23 00:16:11test

Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di Dunia

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 22:08:592025-01-19 23:07:12Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di Dunia

Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliar

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:59:292025-01-06 14:04:02Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliar

Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen Dikelola

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:52:412025-01-06 14:05:09Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen Dikelola

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:01:512025-01-04 22:45:11Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah
PreviousNext

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Inovasi Unik di Banyuwangi, Datang ke Posyandu Cukup Bawa Sampahbawa sampahplastic wasteBig-name trio focus on reducing plastic waste
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.