InSWA: Masalah Sampah di Indonesia Sudah Stadium Lima
/0 Comments/in Berita/by adminInSWA: Masalah Sampah di Indonesia Sudah Stadium Lima
(01 Oktober 2020)
Bandung –
Penanganan sampah di Indonesia masih sangat sulit dan kompleks. Ketua Umum Indonesia Solid Waste Association (InSWA) Sri Bebassari mengatakan saat ini Indonesia sudah masuk ke fase darurat soal penanganan sampah. Hal itu dikatakan Sri dalam FGD Good Governance Tata Kelola Sampah di Gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (1/10/2020).
“Penanganan sampah ini memang program jangka panjang. Di sisi lain, kita sudah di stadium lima dan bom waktu mengenai sampah ini, harus jadi perhatian. Masalah sampah memang tidak murah karena ini industri jasa, tapi kebersihan adalah investasi. Nilai ekonomi persampahan bukan jual beli barang, yang dijual adalah kebersihan,” ucap Sri.
Ia mencontohkan, Singapura yang terkenal karena kebersihannya tidak pernah mempromosikan tentang penjualan listrik atau produk turunan lainnya dari pengolahan sampah. Walau begitu, negara tersebut berhasil menyajikan fakta bahwa negaranya bersih.
“Penanganan sampah masih di bawah bidang, kalau dia bidang maka anggarannya pun kecil. Kalau komitmen kuat yang mengolah sampah itu dinas, sehingga penanganannya pun bisa lebih optimal,” ucapnya.
“Dinas akan punya anggaran yang cukup, kita liha Jepang dalam penanganan sampah di Jepang untuk satu tonnya itu Rp 1,8 juta, di kita masih berat, masih Rp 100 ribu perton. Saya kira kata kuncinya, kenapa sampah enggak beres karena kita memandang sampah itu secara parsial, tidak integral dan masalah komitmen dari pemimpin itu juga masih kurang,” ucapnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menaksir timbunan sampah di Indonesia tahun ini sebesar 67,8 juta ton. Siti mengatakan, jumlah ini kemungkinan masih terus bertambah.
“Jumlah timbunan sampah yang sangat besar, kira-kira 67,8 juta ton pada tahun 2020. Kelihatannya akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan dengan semakin membaiknya tingkat kesejahteraan,” kata Siti kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).
Artikel ini telah tayang di news.detik.com dengan judul “InSWA: Masalah Sampah di Indonesia Sudah Stadium Lima”,
By Yudha Maulana
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!