Keren! ATM Sampah Ini Bisa Lacak Emisi Karbon
Jakarta – PT Mountrash Avatar Indonesia mengembangkan anjungan tunai mandiri (ATM) sampah berbasis Smartbox dengan teknologi IoT (internet of things) dan AI (artificial intelligence) yang diklaim akan mempermudah dalam memonitor pergerakan emisi karbon.
“Dengan menggunakan Smartbox Mountrash, penerapan pajak karbon dapat lebih mudah dimonitor oleh siapapun sehingga akan tercipta perilaku untuk dukungan terhadap pengurangan emisi karbon,” ujar CEO Mountrash Indonesia Gideon Wijaya dikutip dari Antara, Rabu (15/2/2023).
PT Mountrash Avatar Indonesia merupakan usaha rintisan (startup) di bidang pengelolaan sampah. Mountrash memberikan peluang untuk masyarakat agar tetap bisa mendapatkan penghasilan dari sampah sehingga secara tidak langsung mendukung solusi mengatasi krisis ekonomi akibat pandemi.
Ia mengatakan sudah ada pemesananSmartboxini dari berbagai kalangan seperti dari pemerintah daerah (pemda), swasta, institusi, organisasi, hingga sekolah. “Kami sangat mendukung Program Bersih Sampah 2025 yang dicanangkan oleh pemerintah,” ujar Gideon.
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 97 Tahun 2017 yang mewajibkan semua pihak mendukung realisasi pengurangan sampah 30 persen dari sumbernya dengan target Bersih Sampah 2025.
Baca Juga: Dibina Coca-Cola, Bank Sampah Ciptakan Sirkular Ekonomi Baru Bagi Warga Metro
Gideon menjelaskan masalah pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik, telah menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian banyak orang di seluruh dunia. Ia mengatakan plastik adalah jenis sampah yang paling mudah dibuang dan seringkali tidak mempedulikan lingkungan, dengan kontribusi 11,3 persen terhadap total sampah secara nasional.
Berdasarkan data yang ada, sampah yang tidak terkelola secara nasional mencapai 22,79% atau sebanyak 4 juta ton per tahun, dengan paling banyak dihasilkan dari sisa makanan sekitar 41,3%, diikuti oleh kayu, kertas, kain, kaca, logam, kulit dan plastik.
Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan tingkat daur ulang plastik masih sangat rendah, yaitu sekitar 11 hingga 12%. Meskipun, Kementerian Keuangan menyiapkan Rp 89,6 triliun per tahun untuk penanganan perubahan iklim dalam lima tahun terakhir, atau 34 persen dari kebutuhan pendanaan tahunan sebesar Rp 266,2 triliun.
Baca Juga: Experts Weigh in on the Importance of a Waste Management Plan for Shopping Centres
Sementara itu, Sepudin Zuhri, entrepreneur daur ulang sampah plastik Alala Recycling, menilai bahwa inovasi ATM sampah atau waste bank, dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan bisa menjadi salah satu terobosan dalam menyelesaikan permasalahan sampah di tanah air, sekaligus sejalan dengan misi pemerintah dalam menurunkan emisi karbon.
“Di luar negeri, terutama di negara-negara maju sudah menerapkan ATM sampah, sedangkan di Indonesia masih sangat minim. Terobosan Mountrash melalui inovasinya, yaitu ATM sampah, layak untuk diapresiasi,” jelasnya.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki sistem informasi pengelolaan sampah nasional yang dapat di akses di https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/. Sedangkan, beberapa startup yang bergerak khususnya limbah atau sampah, di antaranya Waste4Change, Plastikpay, Reciki, Rekosistem, Rebricks, EwasteRJ, Armada Kemasan, MallSampah, Gringo, Angkuts, Mulung.co, SMASH, Limbahagia, Pojokplastik.
Artikel ini telah tayang di https://finance.detik.com/ dengan judul “Keren! ATM Sampah Ini Bisa Lacak Emisi Karbon”,
Klik untuk baca: https://finance.detik.com/energi/d-6570902/keren-atm-sampah-ini-bisa-lacak-emisi-karbon
By finance.detik.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!