Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

KKP Klaim Program BCL Berhasil Kurangi Sampah Plastik

voi.id (30 Juli 2024)

sampah plastik
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Kusdiantoro (paling kiri). Foto: Theresia Agatha/VOI. ©2024 voi.id (voi.id)

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeklaim bahwa program Bulan Cinta Laut (BCL) yang sudah dijalankan selama dua tahun terakhir ini berhasil membantu Indonesia mengurangi sampah plastik di laut.

Pasalnya, setelah ada program tersebut, posisi RI sebagai negara dengan jumlah sampah terbesar kedua di dunia kini berhasil turun menjadi peringkat kelima.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Kusdiantoro dalam konferensi pers terkait Kinerja KKP Semester I-2024 di Jakarta, Selasa, 30 Juli.

“Terkait dengan pengelolaan sampah plastik di laut, ini luar biasa dukungan dari daerah. Awalnya, kami cuman punya target 12 kabupaten/kota. Sampai dengan semester I-2024, ini sudah terlaksana di 30 kabupaten/kota setelah (program) BCL ini kami gerakkan dua tahun terakhir,” ujar Kusdiantoro.

Kusdiantoro menilai, kesadaran pemerintah daerah (Pemda) untuk terlibat dalam pembersihan sampah plastik di laut tersebut luar biasa tinggi.

Baca Juga: Mengenal Si Thole, Shuttle Bus Berbahan Bakar Sampah di Jogja

“Awalnya dari kementerian, ya, pusat. Sekarang lebih dari 50 persen itu dilakukan oleh daerah, anggaran dari daerah. Artinya, semakin tinggi kesadarannya dan secara program ini kami berhasil karena sudah mengajak daerah untuk terlibat di dalam program tersebut,” ucap dia.

“Dan kalau melihat data, dulu kami di peringkat kedua terkait kontribusi sampah plastik terbesar di dunia. Sekarang data terakhir itu di posisi kelima, sudah turun. Dan dari sisi peringkat juga turun. Jadi, peringkatnya naik, jumlah sampahnya turun,” tambahnya.

Namun demikian, Kusdiantoro belum dapat memberikan informasi lebih lanjut untuk posisi Indonesia sampai dengan akhir tahun nanti. Sebab, datanya memang belum keluar.

Meski begitu, Kusdiantoro sangat optimistis bahwa Indonesia bisa keluar dari posisi 10 besar sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Baca Juga: Pelindo dukung inovasi pembakar sampah untuk pondok pesantren

Mengingat, pemerintah melalui KKP telah menjalankan berbagai upaya preventif untuk mengurangi jumlah sampah plastik di laut.

“Data 2024 mudah-mudahan segera keluar, saya berdebar juga. Tapi, kami optimistis dengan upaya preventif seperti perusahaan-perusahaan kami gandeng melakukan mitigasi mengurangi sampah. Kemudian, kami buat menjadi ekonomi sirkular,” ungkap Kusdiantoro.

Menurutnya, rata-rata penggerak masyarakat untuk turut terlibat di dalam program KKP tersebut adalah anak-anak muda berusia 25-30 tahun.

“Jadi, kegiatan ini tidak hanya membersihkan, tapi mengedukasi dan melatih. Sehingga, harapannya mereka tumbuh menjadi pelaku usaha yang menciptakan nilai ekonomi,” imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di https://voi.id/ dengan judul “KKP Klaim Program BCL Berhasil Kurangi Sampah Plastik”,

Klik untuk baca: https://voi.id/ekonomi/403185/kkp-klaim-program-bcl-berhasil-kurangi-sampah-plastik#google_vignette

By voi.id

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Mengenal Si Thole, Shuttle Bus Berbahan Bakar Sampah di Jogjabakar sampahwaste producingIndonesia Ranked 5th as Largest Waste Producing Countries, Down 3 Positions
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.