Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Penulis : Tika Damayanti
Editor : Rizka Adriana Lutfiani
(18 September 2020)
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) memiliki inovasi pengolahan sampah yang disebut sebagai KUKUSA atau Kukita Kutima Sampah untuk dapat mewujudkan Parigi Moutong sebagai Kota Hijau di tahun 2025. Kepala Bidang Penataan dan Penaatan PPLH Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parigi Moutong, I Wayan Budiantara menyatakan bahwa inovasi tersebut juga dimaksudkan untuk mencapai target 100 persen dalam pengelolaan sampah di Parigi Moutong. “Target itu dalam rangka mewujudkan Parigi Moutong sebagai Kota Hijau pada tahun 2025” ungkap I Wayan Budiantara. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan dan menambah wawasan masyarakat terhadap pembuangan sampah secara sembarangan. Selain itu, inovasi ini juga bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat sekitar yang masih kurang patuh dan tertib dalam membuang sampah serta mengolahnya kembali.
Inovasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen dan menangani permasalahan sampah sebesar 70 persen. Jargon yang dibuat oleh Dinas Lingkungan Hidup DLH Parigi Moutong ialah KUKUSA atau “Kukita Kutima Sampah” yang diartikan sebagai “Kulihat Kupungut Sampah” yang diresmikan pada tahun 2017. Program ini mencakup beberapa kegiatan, seperti gerakan KUKUSA yang merupakan salah satu kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat agar sadar akan bahaya tumpukan sampah. KUKUSA merupakan gerakan peduli sampah, upaya dari 3R (reduce, reuse, recycle) yang merupakan kampanye pengolahan sampah. Program ini juga dilakukan dalam upaya untuk meraih piala Adipura tahun 2020.
Jargon KUKUSA mengimbau masyarakat untuk memungut dan memilah sampah secara langsung di lingkungan sekitarnya. Sampah yang dikumpulkan oleh warga setempat dimaksudkan untuk mengurangi buangan sampah yang saat ini banyak terlihat di lingkungan sekitar Parigi Moutong. Dengan berlakunya program tersebut, diharapkan Parigi Moutong dapat menjadi wilayah yang lebih bersih dan terbebas dari adanya sampah yang dibuang sembarangan. Komitmen ini juga disampaikan pemerintah daerah untuk meraih piala bergengsi di bidang kebersihan dan penataan lingkungan yang ditegaskan oleh Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu. Bupati Parigi Moutong juga mengharapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Parigi Moutong dapat menjadi motivator bagi masyarakat sekitar untuk menerapkan dan mengikuti arahan pemerintah setempat dalam program KUKUSA ini.
Selain itu, Bupati setempat juga mengharapkan program ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja melainkan anak-anak, remaja dan bahkan warga yang berusia lanjut. Program ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Masyarakat hanya diberikan instruksi untuk membuang sampah pada tempatnya, serta memungut sampah jika melihat terdapatnya cemaran sampah di lingkungan sekitar, dimanapun dan kapanpun. Jika program ini dilakukan secara terus-menerus oleh masyarakat Parigi Moungot, maka lingkungan sekitar juga akan menjadi lingkungan yang bebas dari sampah dan dapat menjadi wilayah percontohan bagi wilayah lainnya.
Sumber :
https://gemasulawesi.com/ini-inovasi-dlh-parigi-moutong-raih-target-100-persen-kelola-sampah/
http://www.parigimoutongkab.go.id/11-berita/935-target-raih-adipura-pemkab-parigi-moutong-usung-slogan-kukusa.html
https://sulteng.antaranews.com/berita/67569/pemkab-parigi-moutong-genjot-pengelolaan-lingkungan-untuk-raih-adipura
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.