Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Penulis : Budi Kurniawan
(16 September 2020)
MALANGVOICE – Pengelolaan sampah di Lapas Kelas I Lowokwaru, Kota Malang mendapat apresiasi Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) RI, Yasonna Laoly.
Yasonna sengaja datang melihat kondisi Lapas Lowokwaru pada Rabu (16/9) setelah meresmikan Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) di Ngajum.
Beberapa satker binaan Lapas Lowokwaru pun dikunjungi Yasonna dan rombongan. Namun, Yasonna tertarik dengan pengelolaan sampah yang menggunakan belatung.
Menurut Yasonna, sampah yang dikelola dengan mengembangbiakkan belatung atau maggot ini sebagai makanannya bisa menjadi zero waste.
“Sampah bisa jadi zero waste di sini, bahkan bermanfaat jadi pupuk dan bisa dijadikan recycle yang baru,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Lapas Lowokwaru ini masuk kategori WBBM karena berbagai inovasi termasuk pelayanan.
Namun, Yasonna mengatakan saat ini belum bisa dilakukan kunjungan ke dalam lapas karena kondisi Covid-19.
“Kunjungan bisa dilakukan melihat beberapa kondisi, antara lain di Jatim ini sudah siap menuju tahapan baru, tingkat Covid-19 terkendali. Tapi tetap kunjungan nanti kalau sudah boleh harus sesuai protokol kesehatan,” tandasnya.
Sebelum meninggalkan Lapas Lowokwaru, Menkumham RI mendapat oleh-oleh dari narapidana berupa lukisan sketsa wajah.
Artikel ini telah tayang di malangvoice.com dengan judul “Kunjungan ke Lapas Lowokwaru, Menkumham Puji Pengelolaan Sampah Zero Waste”,
Litterati, https://malangvoice.com/kunjungan-ke-lapas-lowokwaru-menkumham-puji-pengelolaan-sampah-zero-waste/.
Pewarta : Deny Rahmawan
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.