Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Tak Terima Duit, Pembayaran di Warkop Ini Hanya Pakai Sampah Daur Ulang

Penulis : Budi Kurniawan

(16 September 2020)

Samarinda – Warung kopi di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), ini tak menerima uang sebagai pembayaran. Warga Samarinda bisa menikmati segelas kopi jika menukarnya dengan sampah rumahan.

Warkop bernama Mitra R3 (Reuse Recycle Reduce) ini berlokasi di Jalan H Moh Ardans, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kaltim.

Ketua pengelola, Syahrudin, mengatakan konsep warkop ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Warkop ini dibuat agar Kota Samarinda terhindar dari menumpuknya sampah yang dibuang sembarangan.

“Makanya kami mengimbau kepada masyarakat, agar membawa sampah ke kami berupa kardus, plastik, seberapa pun bawa ke sini kita akan ngopi gratis di sini,” ucap Syahrudin, Rabu (16/9/2020).

Dia mengatakan tempat yang dikelola bersama rekan-rekan sejawatnya sudah ada sejak 9 bulan yang lalu. Namun adanya pandemi COVID-19 dan ada larangan berkumpul dengan jumlah yang banyak membuat tempat tersebut tidak begitu ramai.

“Dalam sehari, yang berdatang tidak menentu, kadang bisa 2 atau 3 orang saja,” ucapnya.

Sampah yang diperoleh dari masyarakat tersebut didaur ulang kembali menjadi berbagai macam benda seperti olahan kreativitas dan juga menjadi pakan ikan. Bahkan sampah kantong plastik diolah menjadi bahan baku aspal.

“Sampah plastik akan kami cacah, kami jadikan bahan baku aspal bekerja sama dengan Dinas PUPR,” ujarnya.

Dari apa yang dilakukannya tersebut, bisa menjadi telaah bagi orang-orang pentingnya menjaga kebersihan. Dan juga harapannya ada banyak orang melakukan hal sama sepertinya.”Sehingga masyarakat dapat berpikir jangan membuang sampah sembarangan,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di news.detik.com dengan judul “Tak Terima Duit, Pembayaran di Warkop Ini Hanya Pakai Sampah Daur Ulang”,

Litterati, https://news.detik.com/berita/d-5175795/tak-terima-duit-pembayaran-di-warkop-ini-hanya-pakai-sampah-daur-ulang.

Penulis: Budi Kurniawan

Share
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

All_Together Global CleanUp 2020, Aksi Bersihkan Bumi dari Sampah Plastik Lewat...Kunjungan ke Lapas Lowokwaru, Menkumham Puji Pengelolaan Sampah Zero Waste
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.