Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Kurangi Sampah Plastik, Perlu Pengenaan Tarif Cukai

lestari.kompas.com (21 Mei 2024)

sampah plastik
Ilustrasi sampah plastik. (SHUTTERSTOCK/CHAIYAPRUEK YOUPASERT). ©2023 lestari.kompas.com (lestari.kompas.com)

KOMPAS.com – Direktur Center for Sustainability and Waste Management (CSWM) Universitas Indonesia (UI) Prof M Chalid menegaskan, salah satu solusi mengatasi sampah plastik adalah penerapan tarif cukai.

Untuk mengontrol konsumsi barang yang berdampak negatif pada lingkungan, ia mengatakan bahwa pemerintah menerapkan aturan cukai plastik.

Plastik konvensional dikenakan cukai sebesar Rp 30.000 per kilogram. Plastik dengan kandungan prodegradant dikenakan 50 persen tarif cukai, sedangkan plastik biogedradable tidak dikenakan tarif cukai.

Menurut Chalid, penetapan cukai plastik merupakan upaya untuk menekan penggunaan plastik, khususnya bagi pelaku industri.

Sebab, ada jenis plastik yang tidak bisa didaur ulang, seperti plastik dengan kandungan prodegradant.

Namun, lebih dari itu, untuk menangani sampah plastik, berbagai pihak perlu memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup. Ia pun mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah plastik.

“Penanggulangan sampah plastik merupakan tanggung jawab dari seluruh pemangku kepentingan baik dari sisi industri, pembuat kebijakan, serta masyarakat sebagai konsumen dari produk yang dihasilkan,” kata Chalid dalam diskusi bertema “Plastik (Bocor) di Sungaimu dan Bagaimana Cukainya?” di Fakultas Teknik UI.

Prof Chalid yang juga Ketua Himpunan Polimer Indonesia (HPI) mengatakan pentingnya riset terkait pengelolaan sampah untuk memperoleh solusi.

Baca Juga: Peningkatan Volume Sampah Pasca Jadi Ibu Kota Kalsel, Kini Sampah Banjarbaru Jadi 150 Ton per Hari

“Oleh karena itu, riset terkait pengelolaan sampah perlu dilakukan agar penanganan sampah dapat dilakukan secara tepat,” imbuhnya, dikutip Kompas.com, Selasa (21/5/2024).

Riset
Perwakilan Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono menyebut pengelolaan sampah di Indonesia masih dilakukan dengan cara diangkut dan ditimbun (68 persen), dikubur (9 persen), didaur ulang (6 persen), dibakar (5 persen), bahkan tidak dikelola (7 persen).

“Sampah organik memiliki persentase paling banyak di Indonesia yang mencapai 60 persen,” ujar Chalid.

Sementara jenis sampah lainnya seperti logam, karet, kain, dan kaca sebanyak 17 persen, sampah kertas 9 persen, dan sampah plastik 14 persen.

Sebagai informasi, riset terkait sampah plastik dilakukan oleh CSWM UI bersama Net Zero Waste Management Consortium dan Komunitas Peduli Ciliwung.

Dosen Teknik Lingkungan FTUI Astryd Viandila Dahlan dan perwakilan Inaplas Fajar Budiono memaparkan hasil kajian mengenai jenis dan bentuk sampah yang ada di Sungai Ciliwung.

Menurut Astryd, sungai ini dipilih karena merupakan sumber air bagi masyarakat, namun tercemar oleh limbah padat (sampah) ataupun limbah cair domestik.

Baca Juga: The Philippines is turning the tide on plastic waste

“Penelitian ini adalah langkah awal. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian lanjutan, terutama terkait hasil analisa segmentasi sampah berdasarkan produsennya,” ujar Astryd.

Adapun sampah untuk sampel penelitian diambil dari beberapa lokasi antara lain Bendungan Katulampa, Sukahati, Jembatan Panus, Pintu Air Manggarai, Pintu Air Muara Angke, dan Pintu Air Ancol.

Dari enam titik lokasi tersebut, terkumpul 32.364 sampah yang dikategorikan dalam sepuluh jenis, tujuh di antaranya adalah material polimer berupa kain, karet, kayu, kertas, logam, plastik, dan gabus.

Secara keseluruhan, sampah berbahan dasar plastik, kain, dan gabus mendominasi.

Sampah plastik banyak ditemukan di berbagai titik dalam keadaan utuh maupun serpihan, dengan total 19.466 buah atau 67,88 persen dari semua sampah yang dikumpulkan dan dipilah.

Adapun sampah bungkus dan saset plastik yang berhasil dipilah masing-masing mencapai 3.974 dan 3.324 sampah atau sekitar 13 persen dan 11 persen.

Sementara itu, sampah gabus dan kain berjumlah 3,9 persen, sampah limbah B3 1,7 persen, dan sampah kayu sebesar 0,6 persen.

Artikel ini telah tayang di https://lestari.kompas.com/ dengan judul “Kurangi Sampah Plastik, Perlu Pengenaan Tarif Cukai”,

Klik untuk baca: https://lestari.kompas.com/read/2024/05/21/144633086/kurangi-sampah-plastik-perlu-pengenaan-tarif-cukai?page=all

By lestari.kompas.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

pelatihan olah sampah

Puluhan ibu ikuti pelatihan olah sampah plastik di Kedoya

0 Comments
/
Maret 31, 2022
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2022/03/news1-22-3-31.png 400 700 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2022-03-31 22:27:342022-03-31 22:27:34Puluhan ibu ikuti pelatihan olah sampah plastik di Kedoya
kemasan daur ulang

Produsen Didorong Gunakan Kemasan Daur Ulang

0 Comments
/
Maret 23, 2022
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2022/03/news1-22-3-22.png 400 700 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2022-03-23 11:47:012022-03-23 11:47:01Produsen Didorong Gunakan Kemasan Daur Ulang
Gurita gunakan sampah

Miris, Gurita Gunakan Sampah untuk Tempat Berlindung

0 Comments
/
Maret 17, 2022
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2022/03/news1-22-3-17.png 400 700 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2022-03-17 23:31:492022-03-17 23:31:49Miris, Gurita Gunakan Sampah untuk Tempat Berlindung
jemput antar sampah

Rinso-Anteraja hadirkan fasilitas jemput-antar sampah plastik gratis

1 Comment
/
Maret 16, 2022
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2022/03/news1-22-3-16.png 400 700 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2022-03-16 13:52:202022-03-16 13:52:20Rinso-Anteraja hadirkan fasilitas jemput-antar sampah plastik gratis
Page 118 of 210«‹116117118119120›»

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Peningkatan Volume Sampah Pasca Jadi Ibu Kota Kalsel, Kini Sampah Banjarbaru...volume sampahsampah plastikUnilever CEO: Here’s How to Secure a Global Plastics Treaty
Scroll to top