Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
(04 November 2020)
Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan langkah Indonesia untuk mendukung ekonomi hijau dan keberlanjutan terus dilakukan, meski berada di tengah upaya menaklukkan pandemi COVID-19.
“Kami berkomitmen pada target ini, yakni penurunan gas rumah kaca (GRK) untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim,” katanya dalam paparan pada acara. The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources , (SDSWR) secara virtual, Rabu.
Indonesia menargetkan untuk mengurangi emisi GRK pada 2020 yaitu sebesar 26 persen dan meningkat 29 persen di tahun 2030. Selain itu, Indonesia juga berkewajiban menurunkan emisi karbon di sektor kehutanan sebesar 17,2 persen, sektor energi 11 persen, sektor limbah 0,32 persen dan sektor pertanian 0,13 persen dan sektor industri dan transportasi 0,11 persen.
Baca Juga : KLHK Dorong Peran Produsen Dalam Pengurangan Sampah Kemasan
Luhut memaparkan Indonesia yang kaya akan sumber daya alam juga terus melakukan upaya restorasi dan rehabilitasi mangrove, terumbu karang hingga lahan gambut. Upaya mengurangi kebocoran sampah darat dan plastik ke laut ke laut juga dilakukan dengan mendorong program mengubah sampah menjadi energi (waste to energy) dengan pendekatan teknologi.
Pemerintah Indonesia sudah meresmikan tempat pengolahan sampah dengan sistem refuse derived fuel (RDF) di Cilacap, Jawa Tengah, pada Juli lalu, di mana sampah akan diolah menjadi briket alternatif bahan bakar pengganti batubara. Penggunaan briket sebagai bahan bakar, khususnya di industri, diyakini bisa menurunkan emisi gas buang dan metana.
“Dengan intervensi teknologi, kami telah mengembangkan waste to energy melalui RDF di Cilacap juga pilot project di Bantargebang, Bekasi,” katanya.
Baca Juga : Kementerian LHK Bangun Recycling Center Kapasitas 50 Ton Per Hari di Kota Metro, Lampung
Demikian pula dengan pengembangan ekonomi sirkular di Indonesia yang dinilai Luhut berjalan dengan baik dengan dukungan banyak pihak.
“Soal manajemen hutan, kami begitu merawat hal ini. Beberapa pihak mengkritisi tapi beberapa kritik itu bias,” imbuhnya.
Menteri Fu mengatakan sebagian besar Asia Tenggara telah terhindar dari kebakaran dan kabut asap pada tahun ini. Meski risiko tersebut bisa terulang kembali tetap ada, perlu diambil tindakan.
“Saya ingin mengakui yang kuat kepemimpinan dan keteguhan Presiden Joko Widodo dan jajarannya yang telah berprestasi dalam mengurangi kebakaran lahan dan hutan di Indonesia. Dengan perubahan iklim, cuaca yang lebih hangat dan lebih kering di tahun yang akan datang, kerja sama regional harus terus kita tingkatkan mencapai visi ASEAN sebagai kawasan bebas asap,” katanya.
Artikel ini telah tayang di antaranews.com dengan judul “Luhut tegaskan langkah Indonesia dukung ekonomi hijau” ,
https://www.antaranews.com/berita/1820492/luhut-tegaskan-langkah-indonesia-dukung-ekonomi-hijau
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!