Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Mataram Jadi Lokasi Percontohan Pengolahan Sampah Jadi Biogas

By antaranews.com (8 Juni 2021)

Mataram Jadi Lokasi Percontohan Pengolahan Sampah Jadi Biogas

Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kota Mataram, melakukan kegiatan pembersihan sampah dampak banjir rob di objek wisata Taman Loang Baloq, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu (5/6/2021). ANTARA/Nirkomala/am.

Mataram (ANTARA) – Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu dari 10 kota di Indonesia terpilih sebagai percontohan lokasi uji coba pengolahan sampah menjadi biogas yang akan oleh United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Rabu mengatakan, Mataram terpilih menjadi salah satu lokasi uji coba karena karakteristik sampah kota adalah sampah rumah tangga.

“Karena itu, pekan lalu sudah melakukan penandatangan komitmen kepala daerah untuk menangani isu-isu lingkungan yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan daerah sampai ke langkah tindakan dalam rangka penanganan isu lingkungan,” katanya.

menurut dia, Kota Mataram dianggap cukup layak untuk lokasi pengolahan sampah yang memadai sehingga UCLG ASPAC yang sudah melaksanakan program tersebut di Kota Malang dan Jambi, tertarik berinvetasi di Mataram.

“Jadi mereka nanti akan mereplikasi program itu di Kota Mataram,” katanya.

Sementara terkait dengan persiapan lahan, lanjut Martawang, Kota Mataram telah menyiapkan lahan sekitar dua hektare di Kebon Talo, Kecamatan Ampenan.

Baca Juga: Masyarakat Gowa Diajak Lakukan Pengelolaan Sampah Mandiri

Areal yang disiapkan itu, bisa menjadi kesatuan dengan rencana relokasi Pasar Kebon Roek sehingga sampah pasar juga bisa diolah langsung menjadi biogas dan barang ekonomis lainnya.

“Selain itu, kita akan menyiapkan sampah yang dibutuhkan dengan volume sampah di Mataram saat ini sekitar 400 ton per harinya. Jumlah itu sesuai dengan kebutuhan sampah yang direncanakan UCLG ASPAC,” katanya.

Menurutnya, pengolahan sampah menjadi biogas ini sebagai salah satu alternatif penanganan sampah yang selama ini konvensional dengan mengandalkan sistem ambil, angkut dan buang, kini beralih ke teknologi.

“Karena itu, saat ini pihak dari UCLG ASPAC sedang melakukan kajian terkait kebutuhan volume sampah, hasil biogas dan peralatan serta sistem yang akan digunakan mengolah sampah,” katanya.

Pasalnya, pengolahan sampah akan dilakukan sesuai dengan jenis sampah baik sampah organik dan anorganik.

“Karena itu, kami harapkan kajian dapat segera dilakukan dan kegiatan pengolahan bisa dimulai pada 31 Agustus 2021, sebagai kado ulang tahun Kota Mataram,” katanya.

Baca Juga: Mengumpulkan Sampah Anorganik Bisa Dapat Uang Digital, Bagaimana Caranya?

Artikel ini telah tayang di https://antaranews.com dengan judul “Mataram Jadi Lokasi Percontohan Pengolahan Sampah Jadi Biogas”,

Klik untuk baca: https://www.antaranews.com/berita/2199242/mataram-jadi-lokasi-percontohan-pengolahan-sampah-jadi-biogas.

By antaranews.com

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Masyarakat Gowa Diajak Lakukan Pengelolaan Sampah MandiriMasyarakat Gowa Diajak Lakukan Pengelolaan Sampah MandiriPelni Resmikan Rumah Kelola Sampah di Baubau, SultengPelni Resmikan Rumah Kelola Sampah di Baubau, Sulteng
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.