Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
By suaramerdeka.com
(14 Januari 2021)
SAMPAH rumah tangga utamanya di perkotaan menjadi persoalan rumit untuk dipecahkan. Padahal jika sampah bisa dikelola secara maksimal, tidak sekadar keuntungan ekologi yang diperoleh tetapi juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Seperti telah dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Kebumen sejak beberapa tahun terakhir. Pengolahan sampah rumah tangga menjadi salah satu program unggulan Kelurahan Kebumen. Hal ini dirasa penting untuk mengatasi persoalan sampah yang semakin tinggi volumenya.
Kelurahan Kebumen memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse dan Recycle (TPS3R) Bank Sampah Samiun. Bank Sampah Samiun berkomitmen untuk memaksimalkan pengolahan dan pemilahan sampah organik maupun non organik menjadi barang atau bahan yang bernilai ekonomi.
Bank sampah yang merupakan salah satu penerima program dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kebumen itu mengolah sampah organik menjadi kompos atau media tanam. Prodik kompos dan media tanam sudah dijual kepada masyarakat.
Baca Juga : Keren! Mahasiswa Belanda Bikin Mobil Listrik dari Hasil Daur Ulang Sampah Plastik
Di saat budidaya tanaman hias sedang naik daun selama pandemi Covid-19, kompos dan media tanam semakin diminati masyarakat. Saat dipromosikan pada momentum car free day (CFD) di Alun-alun produk organik tersebut cukup disukai warga.
Bayar PBB
Direktur TPS3R Bank Samiun Kelurahan Kebumen P Suwito mengatakan bahwa untuk sampah non organik dari rumah tangga dipilah mulai dari tingkat keluarga ditabung digunakan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ada juga yang memanfaatkan sampah non organik dibuat berbagai kerajinan tangan, seperti tas, bunga, lampion dan sebagainya. “Biasanya kerajinan dibuat oleh ibu-ibu PKK dan Karangtaruna,” ujar Suwito.
Adapun pembayaran bersama antar, imbuh Suwito warga di wilayah setiap RW direncanakan pada Maret 2021. Untuk para nasabah penabung bisa datang membawa Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB tahun 2021. “Di setiap RW berbeda waktu, nantinya ada petugas dari TPS3R Bank Samiun dan petugas dari Kelurahan Kebumen yang siap melayani pembayaran tagihan PBB 2021,” tandasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Kebumen Ribut Misriyah S Sos menambahkan, untuk pagu PBB Kelurahan Kebumen tahun 2021 mencapai Rp 1.353. 876.368. “Harapannya dengan menabung sampah non organik masyarakat Kelurahan Kebumen bisa terbantu membayar PBB sebelum batas jatuh tempo,” kata Ribut Misriyah.
Kepala Dinas Perkim LH kebumen Edi Rianto ST MT sangat mendukung dengan adanya inovasi bayar PBB dengan sampah yang diadakan oleh TPS3R Bank Samiun di kelurahan Kebumen. Langkah ini sekaligus dapat meminimalkan pembuangan sampah dari rumah tangga di lingkungan Kelurahan Kebumen. “Kami berharap adanya TPS3R dan bank sampah di kabupaten bisa meminimalkan pembuangan sampah dari rumah tangga di lingkungan Kelurahan maupun Desa di Kabupaten Kebumen,” terang Edi Rianto.
Baca Juga : Ramai Kasus Hewan Liar Terjerat & Tersedak Sampah Masker
Artikel ini telah tayang di suaramerdeka.com dengan judul “Melalui Bank Samiun, Warga Kelurahan Kebumen Bayar PBB dengan Sampah”,
Klik untuk baca: https://www.suaramerdeka.com/regional/kedu/252078-melalui-bank-samiun-warga-kelurahan-kebumen-bayar-pbb-dengan-sampah?page=3.
By suaramerdeka.com
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!