Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Menyulap Sampah Plastik Jadi Bahan Bangunan Lewat Teknologi Ecobrick

pikiran-rakyat.com (09 Januari, 2024)

sampah plastik
Ilustrasi sampah plastik. Dua perempuan sukses menyulap sampah plastik kemasan yang sering ditolak bank sampah menjadi bahan bangunan berupa paving block. /Pixabay/MatthewGollop. ©2023 pikiran-rakyat.com (pikiran-rakyat.com)

PIKIRAN RAKYAT – Sampah plastik adalah salah satu masalah lingkungan yang serius di dunia saat ini. Plastik sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan, termasuk air dan tanah. Sampah plastik adalah salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak di dunia saat ini. Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik dibuang ke lautan dan daratan, menyebabkan kerusakan ekosistem dan kesehatan manusia.

Akan tetapi, di tengah keputusasaan ini, ada solusi yang inovatif dan ramah lingkungan yang dikenal sebagai Ecobrick. Ecobrick adalah metode pengelolaan sampah plastik yang melibatkan pengumpulan dan pengemasan plastik ke dalam botol plastik yang padat. Botol plastik ini kemudian digunakan sebagai bahan bangunan alternatif untuk membuat berbagai struktur, seperti bangku, meja, atau bahkan rumah. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang arsitek Inggris bernama Russell Maier pada 2010 dan sejak itu telah menyebar ke seluruh dunia.

Proses ecobrick dimulai dengan pengumpulan sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang, seperti kantong plastik, botol air mineral, atau wadah makanan. Sampah plastik ini kemudian dipadatkan dengan menggunakan tongkat atau alat lainnya hingga mencapai kepadatan tertentu. Setelah itu, plastik yang dipadatkan dimasukkan ke dalam botol plastik yang kosong dan rapat.

Penting untuk memastikan bahwa botol plastik benar-benar padat dan tidak ada udara yang terperangkap di dalamnya. Udara yang terperangkap dapat menyebabkan botol pecah atau mengembang, sehingga mengurangi kekuatan dan kegunaannya sebagai bahan bangunan. Oleh karena itu, ecobrick harus dipadatkan dengan hati-hati dan secara teratur diuji untuk memastikan kepadatannya. Setelah ecobrick selesai, botol plastik ini dapat digunakan untuk membuat berbagai struktur. Mereka dapat disusun dan diikat bersama dengan menggunakan adhesif atau bahan pengikat lainnya.

Baca Juga: Ketika Negara Maju Ekspor Sampah Plastik ke Negara Miskin, Ini yang Terjadi

Dalam beberapa kasus, ecobrick juga dapat digunakan sebagai bahan pengisi untuk dinding atau lantai bangunan yang lebih besar. Ecobrick menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan dalam pengelolaan sampah plastik. Pertama, ini adalah cara yang efektif untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Dengan mengemas sampah plastik ke dalam botol plastik, kita dapat mengurangi volume sampah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir atau lingkungan. Selain itu, ecobrick juga memberikan solusi untuk masalah pengolahan sampah plastik yang sulit didaur ulang. Banyak jenis plastik, seperti kantong plastik atau wadah makanan, sulit didaur ulang karena komposisinya yang kompleks atau kontaminasi.

Dengan menggunakan ecobrick, kita dapat mengubah sampah plastik ini menjadi bahan bangunan yang berguna, mengurangi kebutuhan akan bahan bangunan konvensional yang lebih mahal dan merusak lingkungan. Selain itu, ecobrick juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. Dalam beberapa komunitas, ecobrick telah menjadi sumber penghasilan tambahan bagi penduduk setempat. Mereka dapat mengumpulkan sampah plastik dari sekitar mereka, mengemasnya menjadi ecobrick, dan menjualnya kepada pembeli atau pengguna yang membutuhkan bahan bangunan alternatif. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga memberikan kesempatan kerja dan penghasilan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Meskipun ecobrick menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus diatasi dalam penerapannya. Pertama, diperlukan kesadaran dan partisipasi masyarakat yang tinggi untuk mengumpulkan dan mengemas sampah plastik menjadi ecobrick. Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, upaya ini tidak akan berhasil. Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang keamanan dan kekuatan struktur yang dibangun dengan menggunakan ecobrick. Karena ecobrick terbuat dari plastik, ada kekhawatiran bahwa struktur ini mungkin tidak cukup kuat atau tahan terhadap gempa bumi atau bencana alam lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dan pengujian yang lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan kekuatan struktur yang dibangun dengan menggunakan ecobrick.

Baca Juga: How plastic is flooding the Mexican coast

Ecobrick adalah solusi inovatif dan ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah plastik. Dengan mengemas sampah plastik ke dalam botol plastik yang padat, kita dapat mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan dan mengubahnya menjadi bahan bangunan yang berguna. Ecobrick juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat dan mengurangi kebutuhan akan bahan bangunan konvensional yang merusak lingkungan. Meskipun ada tantangan yang harus diatasi, ecobrick menawarkan potensi besar dalam mengatasi masalah sampah plastik dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

Ecobrick merupakan salah satu cara untuk mengedukasi orang lain tentang pengelolaan sampah plastik. Kegiatan mengolah sampah melalui metode ecobrick dapat diajarkan kepada orang-orang terdekat seperti keluarga, teman-teman dan saling berbagi praktik baik bagi lingkungan sekitar. Diharapkan dengan mengelola sampah melalui ecobrick ini, tidak hanya memberikan sumbangsih pengelolaan sampah plastik dengan benar, tetapi juga menyadarkan masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga lingkungan sebagai tanggung jawab bersama.*

Artikel ini telah tayang di https://pikiran-rakyat.com/ dengan judul “Menyulap Sampah Plastik Jadi Bahan Bangunan Lewat Teknologi Ecobrick”,

Klik untuk baca: https://www.pikiran-rakyat.com/kolom/pr-017569516/menyulap-sampah-plastik-jadi-bahan-bangunan-lewat-teknologi-ecobrick

By pikiran-rakyat.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mengawali Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020 dari Danau Toba

March 18, 2020
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2020 telah sukses…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/Danau-Toba-2.jpg 470 850 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-03-18 14:43:162020-03-24 14:37:16Mengawali Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020 dari Danau Toba

Kemenko Marves Teken 2 Perjanjian Kerja Sama Terkait Kemaritiman

February 12, 2020
Marves – Jakarta, Kemenko Marves melalui Plt. Deputi Bidang…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/02/marves-1.jpeg 853 1280 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-02-12 13:25:422020-03-24 14:37:16Kemenko Marves Teken 2 Perjanjian Kerja Sama Terkait Kemaritiman

Kemenko Marves dukung Revitalisasi Pembangkit Listrik EBT

February 7, 2020
Marves – Jakarta, Pemerintah telah membangun pembangkit…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/02/ebt-1.jpg 683 1024 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-02-07 13:53:202020-03-24 14:37:16Kemenko Marves dukung Revitalisasi Pembangkit Listrik EBT

Koordinasikan Penataan Infrastruktur Kawasan Borobudur, Kemenko Marves Sinergikan Konsep ITMP dengan Usulan Masyarakat

January 31, 2020
Maritim dan Investasi – Magelang – Penguatan koordinasi…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/02/infrastruktur-kawasan-borobudur-1.jpg 853 1280 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-01-31 14:07:112020-03-24 14:37:16Koordinasikan Penataan Infrastruktur Kawasan Borobudur, Kemenko Marves Sinergikan Konsep ITMP dengan Usulan Masyarakat
Page 208 of 208«‹206207208

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Ketika Negara Maju Ekspor Sampah Plastik ke Negara Miskin, Ini yang Terjadisampah plastikplastic wasteHyundai Wants To Turn Poop And Plastic Waste Into Hydrogen
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.