KBRN, Waisai : Puluhan nelayan di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat mengikuti sosialisasi dan penanganan sampah di laut, Selasa (23/7/2024). Kegiatan ini diadakan Dinas Perikanan bersama Global Environment Facility (GEF), dan World Wildlife Fund (WWF).

Sosialisasi terkait sampah ini disampaikan pemateri Jhonny Patris Umalan dari Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat dan akademisi Universitas Papua (Unipa) Djumiati Mustiah.

Staf ahli Bupati Raja Ampat, Albert Kaihatu, mewakili bupati, mengatakan sampah merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian Lingkungan. Keberadaan sampah ini merupakan ancaman bagi ekosistem laut, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan pariwisata.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Temukan Solusi Timbunan Sampah Plastik

Albert berharap melalui sosialisasi ini semakin muncul kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengelolaan sampah laut. “Saya mengajak masyarakat, komunitas, swasta, dan pemerintah serta setiap individu untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah,” kata dia.

Ia menambahkan sosialisasi dan dilanjutkan dengan bersih-bersih sampah di pantai dan laut ini sebagai komitmen bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan. Pihaknya berharap kegiatan ini bukan sekadar simbolis tapi menjadi upaya konkret bersama untuk memastikan bahwa
pantai dan laut bebas dari sampah, terutama plastik.

Baca Juga: Breakthrough Method Converts Plastic Waste into High-Value Electronics Materials

Kepala Bidang Pengolaha, Pemasaran, dan Daya Saing Hasil Perikanan Dinas Perikanan Raja Ampat, Zulaida Kelibay mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat kampung Saporkren sehingga bisa mengolah sampah sekitar untuk dimanfaatkan dengan baik. Dengan memanfaatkan sampah maka lingkungan menjadi bersih dan semakin membuat wisatawan mau berkunjung ke Kampung Wisata Saporkren.

Menurut dia, kegiatan ini melibatkan masyarakat nelayan, ibu-ibu, dan pemuda di Kampung. Sosialisasi ini adalah program perdana bagi lembaga GEF untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan lain pada waktu yang akan datang.