Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
By Redaksi
(13 September 2020)
Kastara.ID, Jakarta – Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, Ahad (13/9), melakukan peluncuran biokonversi maggot di tempat penampungan sampah sementara (TPS) Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan.
Andono mengatakan, biokonversi maggot ini dapat mempermudah pengelolaan sampah organik. Sehingga volume sampah di wilayah Pulau Tudung dapat berkurang.
“Melalui rumah maggot ini pengelolaan sampah diharapkan bisa lebih maksimal,” ujar Andono.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Djoko Rianto Budi Hartono menambahkan, selain mempermudah pengelolaan sampah, bio konversi ini juga dapat memberi keuntungan ekonomis kepada warga karena bisa menghasilkan kompos.
“Harapannya sampah di Pulau Seribu bisa terselesaikan di pulau sendiri,” ucapnya.
Harapan serupa diutarakan Lurah Pulau Tidung Hafsah. Dia mengungkapkan, dengan adanya instalasi rumah maggot ini masalah sampah organik di wilayahnya dapat tuntas sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga.
“Semoga ini menjadi solusi untuk mengatasi sampah dari sumbernya,” tandasnya.
Acara peluncuran dilanjutkan dengan pemantauan rumah maggot, El-box, dan sarana prasarana pengelolaan sampah lainnya di Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Pramuka.
Artikel ini telah tayang di kastara.id dengan judul “Peluncuran Biokonversi Maggot di Pulau Tidung”,
https://kastara.id/13/09/2020/peluncuran-biokonversi-maggot-di-pulau-tidung/.
By Redaksi 13 September 2020
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.