Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
By suarantb.com
(4 Januari 2021)
Mataram (Suara NTB) – Pabrik pengolahan limbah medis yang dibangun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Lemer, Sekotong, Lombok Barat (Lobar) akan beroperasi Januari ini. Dengan beroperasinya pabrik tersebut, limbah medis dari NTB tidak akan lagi dikirim ke Pulau Jawa.
‘’Sekarang sedang dilatih dulu petugasnya sama diuji hazardnya dari Kementerian LHK. Dengan adanya pabrik ini, mudah-mudahan semua limbah medis dari NTB nanti sudah bisa diolah di sini. Tidak lagi dikirim ke Jawa,’’ ujar Kepala Dinas LHK NTB, Ir. Madani Mukarom, B.Sc.F., M.Si, dikonfirmasi Suara NTB, Minggu, 3 Januari 2020.
Ia menyebut, kapasitas pabrik pengolahan limbah medis yang dibangun di Lemer, Sekotong, Lombok Barat ini sebanyak 300 Kg per jam. Dalam sehari, mesin akan beroperasi maksimal 10 jam. Sehingga, kapasitasnya sebesar 3 ton sehari.
Baca Juga : DPRD mendorong program pengolahan sampah setiap kabupaten/kota di DIY
Madani menjelaskan, saat ini beberapa rumah sakit memiliki insinerator sendiri, seperti RSUD NTB, RSUD Kota Mataram dan RSUD Tripat Lombok Barat. Namun, masih banyak limbah medis rumah sakit di NTB yang harus dikirim ke Jawa karena tak memiliki mesin insenerator.
Dengan adanya pabrik limbah medis ini, kata Madani, maka limbah medis yang berasal dari Puskesmas dan rumah sakit yang ada di NTB, sekarang sudah bisa diolah di dalam daerah, tanpa harus dikirim ke Jawa. Ia mengatakan, kawasan hutan yang ada di Lemer saat ini akan dijadikan sebagai pusat industri pengolahan sampah.
Madani menyebutkan, kawasan yang disiapkan seluas 157 hektare. Untuk saat ini, baru 5 hektare yang sudah mendapatkan izin dari Kementerian LHK. ‘’Ke depan 157 hektare yang kita siapkan. Mau diajukan ke kementerian izinnya. Nanti di sana sebagai pusat industri olahan sampah,’’ pungkasnya.
Baca Juga : Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Artikel ini telah tayang di suarantb.com dengan judul “Pabrik Limbah Medis Segera Beroperasi, Pemprov Siapkan Lahan untuk Pusat Industri Pengolahan Sampah”,
By suarantb.com
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!