Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Penanggulangan Sampah Plastik: Tantangan dan Upaya Global

tekno.tempo.co (31 Juli 2024)

sampah plastik
Petugas dengan menggunakan perahu kayu membersihkan sampah plastik yang mengendap di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu 12 Juni 2024. Dari data dari Dinas LHK Provinsi Jawa Barat, mencatat sampah yang mengendap sejak Jumat 7 Juni Sungai Citarum kawasan Batujajar tersebut memiliki panjang 3 kilometer serta lebar 60 meter dan diperkirakan volume sampah plastik lebih dari 100 ton. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi. ©2024 tekno.tempo.co (tekno.tempo.co)

TEMPO.CO, Jakarta – Sampah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Dengan meningkatnya produksi dan konsumsi plastik, terutama dalam bentuk kemasan sekali pakai, dampak negatif terhadap lingkungan semakin nyata.

Upaya penanggulangan sampah plastik menjadi sangat penting untuk melindungi ekosistem, kesehatan manusia, dan keberlanjutan lingkungan. Berbagai inisiatif dan kebijakan telah diimplementasikan di seluruh dunia untuk mengatasi tantangan ini.

Skala Masalah Sampah Plastik

Setiap tahun, diperkirakan lebih dari 300 juta ton plastik diproduksi secara global, dengan sebagian besar digunakan untuk kemasan sekali pakai. Sebagian besar dari plastik ini akhirnya menjadi sampah dan hanya sebagian kecil yang didaur ulang. Plastik yang tidak terkelola dengan baik sering kali berakhir di lautan, sungai, dan tempat pembuangan sampah, menyebabkan polusi yang signifikan. Plastik membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai, sehingga dampaknya terhadap lingkungan bersifat jangka panjang.

Banyak negara telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi sampah plastik melalui kebijakan yang ketat. Misalnya, Uni Eropa telah mengadopsi larangan penggunaan plastik sekali pakai seperti sedotan, alat makan, dan kantong plastik.

Baca Juga: Indonesia Ranked 5th as Largest Waste Producing Countries, Down 3 Positions

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik dan mendorong penggunaan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Beberapa negara juga menerapkan pajak atau biaya tambahan untuk kantong plastik guna mengurangi penggunaannya.

Di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan program “Gerakan Indonesia Bersih” yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2025. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk bekerja sama dalam mengelola sampah plastik secara lebih efektif. Selain itu, beberapa kota di Indonesia telah memberlakukan larangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.

Industri memiliki peran penting dalam penanggulangan sampah plastik melalui inovasi dan pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan. Banyak perusahaan telah mulai mengadopsi model bisnis berkelanjutan dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau terurai secara alami. Misalnya, beberapa produsen telah beralih ke penggunaan bioplastik yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti jagung atau kentang, yang lebih mudah terurai dibandingkan plastik konvensional.

Baca Juga: KKP Klaim Program BCL Berhasil Kurangi Sampah Plastik

Selain itu, inovasi dalam desain kemasan juga menjadi fokus utama. Desain kemasan yang lebih efisien dan menggunakan lebih sedikit material plastik dapat mengurangi volume sampah plastik. Upaya daur ulang juga semakin ditingkatkan dengan pengembangan teknologi yang lebih canggih untuk memproses berbagai jenis plastik menjadi bahan baku yang dapat digunakan kembali.

Partisipasi Masyarakat dalam Mengatasi Sampah Plastik

Partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah sampah plastik. Kesadaran akan dampak negatif sampah plastik perlu ditingkatkan melalui edukasi dan kampanye publik. Banyak organisasi non-pemerintah (NGO) dan komunitas telah meluncurkan kampanye untuk mendorong masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mendaur ulang.

Gerakan seperti “Zero Waste” telah mendapatkan perhatian luas, mendorong individu untuk mengurangi produksi sampah dengan cara-cara yang sederhana namun efektif. Penggunaan produk-produk ramah lingkungan seperti botol minum dan tas belanja yang dapat digunakan berulang kali semakin populer. Selain itu, banyak komunitas telah mengorganisir kegiatan bersih-bersih pantai dan sungai untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar mereka.

Artikel ini telah tayang di https://tekno.tempo.co/ dengan judul “Penanggulangan Sampah Plastik: Tantangan dan Upaya Global”,

Klik untuk baca: https://tekno.tempo.co/read/1897794/penanggulangan-sampah-plastik-tantangan-dan-upaya-global

By tekno.tempo.co

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Indonesia Ranked 5th as Largest Waste Producing Countries, Down 3 Positionswaste producingsampah plastikDukung Pengurangan Sampah Plastik, FEB UGM Bagikan 700 Tumbler ke Mahasiswa...
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.