Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
By Daniel Cassady Forbes Staff
(11 September 2020)
The plastic industry has spent millions convincing the public that recycling would keep plastic out of landfills and oceans, all the while knowing recycling most plastics would be too expensive to realistically carry out, a joint investigation from NPR and PBS Frontline found.
KEY FACTS
TANGENT
Democrats have seized on climate change as a topic this campaign season, with Speaker of the House Nancy Pelosi (D-Calif.) announcing Thursday major climate change legislation would be an “early part” of the agenda should Democrats win back the White House in November, including recommitting the U.S. to the Paris Climate Accords and passing the Moving Forward Act, which would fund zero-emmision busses, provide funding for electrifying the postal service fleet, and require states to meet certain greenhouse gas emission goals and account for climate change before undertaking new projects.
KEY BACKGROUND
All plastic can be recycled and turned into new plastic products, the report says, but the process of sorting and melting it down is expensive, and plastic can only be recycled once or twice before it becomes unusable. New plastic, on the other hand, is much sturdier, and much cheaper to produce. Until 2018 most of the recyclable plastic in the U.S. was shipped to China — until then scrap and waste was America’s sixth largest export to China. In July, 2018 China banned the imports of 24 kinds of waste, including types of plastic usually sent from the U.S. Since then more and more recyclable plastic has been buried in U.S. landfills. In 2017, 26,820 tons of plastic was landfilled out of 35,370 produced, according to the EPA.
This article has been published by forbes.com Title “Plastic Industry Pushed Recycling On America Knowing It Would Fall Short, According To Report”,
By Daniel Cassady Forbes Staff
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.