Program TJSL ASDP Target Kumpulkan 1 Ton Sampah Laut Selama 1 Tahun
Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengumpulkan 2.779 pieces sampah botol plastik dengan berat 51,97 kg dalam periode dua bulan. Aksi memerangi sampah di laut ini dilakukan ASDP melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ‘Save Our Ocean’ dengan PlastikPay.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin mengatakan ribuan sampah botol plastik tersebut terkumpul dari 86 orang pekerja ASDP yang berpartisipasi.
“Jumlah transaksinya tercatat sebanyak 571 transaksi dengan poin terkirim yang dapat ditukar dengan uang digital mencapai 155.624 poin,” ungkap Shelvy dalam keterangan tertulis, Minggu (5/3/2023).
Ia menjelaskan program ‘Save Our Ocean’ menjadi wujud komitmen ASDP dalam mengurangi sampah plastik dari masyarakat yang banyak berakhir di laut. Program ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 12, 13, dan 14 tentang Lingkungan dan Penggunaan Plastik.
“ASDP berharap kehidupan bawah laut tidak terganggu dengan sampah plastik yang digunakan secara tidak bertanggung jawab oleh manusia. Kita harapkan dengan adanya Reverse Vending Machine (RVM) ini, maka sampah botol plastik berakhir di sini dan tidak sampai di laut,” jelasnya.
Baca Juga: Food waste collection trial launches in Nottingham
Menurut Shelvy, karyawan ASDP dan pengguna jasa dapat berpartisipasi dalam program ‘Save Our Ocean’ ini menggunakan mesin Reverse Vending Machine (RVM) botol plastik yang ditempatkan ASDP di sejumlah lokasi. Program ini juga mengajak karyawan maupun pengguna jasa untuk mulai memilah sampah plastik di tempat yang seharusnya.
Adapun program Save Our Ocean akan dilaksanakan selama periode 1 tahun dengan target 1 ton sampah plastik yang dapat dipilih menggunakan 3 mesin RVM dan dropbox plastik yang disediakan. Saat ini, lokasi RVM ASDP yang bekerja sama dengan PlastikPay ada di tiga titik. Dua di Jakarta dan satu berlokasi di Merak, Banten.
“Selanjutnya akan ditambah satu di Pelabuhan Ferry Express Sosoro, Merak, Banten,” ujarnya.
Shelvy menambahkan masyarakat juga bisa ikut menjaga lingkungan dengan menabung botol plastik yang telah dipakai. Nantinya, masyarakat dapat menggunakan mesin RVM yang tersambung dengan aplikasi PlastikPay.
“Setiap orang yang memasukkan botolnya akan mendapatkan poin di aplikasi PlastikPay yang kemudian bisa dikumpulkan dan bisa ditukarkan dengan uang digital,” ungkap Shelvy.
Baca Juga: Sampah Kota sebagai Industri Tanpa TPA
Selain RVM, tambah Shelvy, ASDP juga akan menempatkan dropbox manual sebanyak empat titik yang berlokasi di Jabodetabek dan Merak.
“Ke depan, kami akan tambah lebih banyak lagi lokasi baik untuk RVM maupun dropbox, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang memanfaatkannya dan turut membantu menjaga dan melestarikan lingkungan,” harapnya
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2020 wilayah lautan Indonesia sudah tercemar sebanyak 1.772,7 gram sampah per meter persegi (gr/m2). Dengan total luas lautan Indonesia 3,25 juta km2, diperkirakan jumlah sampah di laut Nusantara mencapai 5,75 juta ton.
Jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik dengan bobot 627,80 gr/m2, atau memiliki proporsi 35,4% dari total sampah di laut Indonesia pada 2020. Selain didominasi sampah plastik, sampah yang berada di laut terdiri dari kaca, keramik, logam, kayu, karet, busa plastik, kertas, kardus, dan lainnya.
Artikel ini telah tayang di https://news.detik.com/ dengan judul “Program TJSL ASDP Target Kumpulkan 1 Ton Sampah Laut Selama 1 Tahun”,
Klik untuk baca: https://news.detik.com/berita/d-6602265/program-tjsl-asdp-target-kumpulkan-1-ton-sampah-laut-selama-1-tahun
By news.detik.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!