Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Ramai Kasus Hewan Liar Terjerat & Tersedak Sampah Masker

sampah masker

By cnnindonesia.com

(12 Januari 2021)

Jakarta, CNN Indonesia — Masker yang membantu menyelamatkan nyawa manusia selama pandemi virus Corona terbukti menjadi ancaman mematikan bagi satwa liar, dengan adanya kasus burung dan makhluk laut yang terperangkap limbah masker dalam jumlah yang mengejutkan.

Masker bedah sekali pakai telah ditemukan tersebar di sekitar trotoar, saluran air, dan pantai di seluruh dunia sejak negara-negara mulai mewajibkan penduduknya menggunakannya selama berada tempat umum untuk memperlambat penyebaran pandemi.

Jika dipakai sekali, bahan pelindung yang tipis ini membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.

“Masker wajah tidak akan hilang dalam sekejap, ketika kita membuangnya sembarangan, barang-barang ini dapat merusak lingkungan dan hewan yang berbagi planet dengan kita,” kata Ashley Fruno dari kelompok hak asasi hewan PETA kepada AFP.

Baca Juga : Keren! Mahasiswa Belanda Bikin Mobil Listrik dari Hasil Daur Ulang Sampah Plastik

Monyet terlihat mengunyah tali dari masker bekas yang dibuang di perbukitan di luar ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur – potensi bahaya tersedak bagi monyet kecil itu.

Dan dalam sebuah insiden yang menjadi berita utama di Inggris, seekor burung camar diselamatkan oleh RSPCA di kota Chelmsford setelah kakinya tersangkut di tali masker sekali pakai selama seminggu.

RSPCA diberi tahu setelah burung itu terlihat oleh warga, tidak bergerak tetapi masih hidup, dan mereka membawanya ke rumah sakit satwa liar untuk perawatan sebelum dilepaskan.

“Jelas masker itu ada di sana selama beberapa waktu dan tali elastis telah mengencang di sekitar kakinya sehingga persendiannya bengkak dan sakit,” kata anggota RSPCA Adam Jones.

Baca Juga : LPM Legian Sesalkan Masih Ada Warga Buang Sampah Sembaranga

Cara membuang limbah masker

Dampak terbesar mungkin terjadi di air, dengan aktivis lingkungan yang khawatir dengan banjir masker bekas, sarung tangan lateks dan alat pelindung lainnya yang mengambang sampai ke laut dan sungai yang sudah terpolusi sebelumnya.

Lebih dari 1,5 miliar masker masuk ke lautan dunia tahun lalu, terhitung sekitar 6.200 ton tambahan pencemaran plastik laut, menurut kelompok lingkungan OceansAsia.

Sudah ada tanda-tanda bahwa masker semakin menjadi ancaman bagi kehidupan laut.

Ahli konservasi di Brasil menemukan satu masker bekas di dalam perut penguin setelah tubuhnya terdampar di pantai, sementara ikan buntal yang mati ditemukan terperangkap di dalam masker bekas di lepas pantai Miami.

Operasi Mer Propre menemukan seekor kepiting mati yang terperangkap dalam masker di laguna dekat Mediterania pada bulan September.

Masker dan sarung tangan “sangat bermasalah” bagi makhluk laut, kata George Leonard, kepala ilmuwan dari LSM Ocean Conservancy yang berbasis di AS.

“Ketika plastik itu terurai di lingkungan, mereka membentuk partikel yang semakin kecil,” katanya kepada AFP.

Partikel-partikel itu kemudian memasuki rantai makanan dan berdampak pada seluruh ekosistem, tambahnya.

Telah terjadi pergeseran ke arah penggunaan masker kain yang dapat digunakan kembali, tetapi banyak yang masih memilih jenis masker sekali pakai yang dianggap lebih ringan.

Para pegiat telah mendesak orang-orang untuk membuang limbah masker dengan benar dan memotong talinya untuk mengurangi risiko hewan terjerat.

OceansAsia juga meminta pemerintah untuk meningkatkan denda jika membuang sampah sembarangan dan mendorong penggunaan masker yang bisa dicuci.

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul “Ramai Kasus Hewan Liar Terjerat & Tersedak Sampah Masker,

Klik untuk baca: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210112102459-269-592518/ramai-kasus-hewan-liar-terjerat-tersedak-sampah-masker.

By cnnindonesia.com

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

LPM Legian Sesalkan Masih Ada Warga Buang Sampah Sembarangansampahbank sampahMelalui Bank Samiun, Warga Kelurahan Kebumen Bayar PBB dengan Sampah
Scroll to top