Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Rumah Ibadah Jadi Salah Satu Kunci Sukses AQUA Kelola Sampah Plastik

narasi.tv (10 Juli 2024)

sampah plastik
Dok: Danone. ©2024 narasi.tv (narasi.tv)

Survei Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2022 mengungkap 72 persen masyarakat Indonesia tidak peduli sampah. Oleh karena itu, tak heran jika Indonesia masuk sebagai kontributor sampah plastik kedua terbesar ke laut di dunia.

Tapi, AQUA memiliki jurus unik dalam mendukung target pemerintah mengurangi sampah plastik sebesar 70 persen pada tahun 2025. Jurus itu adalah Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (Gradasi).

Gradasi diinisiasi oleh Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN-PSL) bekerja sama dengan AQUA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sekretariat Nasional Penanganan Sampah Laut, United Nations Development Program (UNDP) Indonesia, serta lima pemuka agama Indonesia.

Lain daripada yang lain, Gradasi berfokus pada pengumpulan serta pengelolaan sampah plastik di tempat-tempat ibadah. Sejak 2021, AQUA menempatkan kotak pengumpulan sampah plastik atau drop box di rumah-rumah ibadah. Tujuannya, agar umat bisa bersedekah dan mengumpulkan sampah ekonomis, seperti sampah botol plastik AQUA maupun botol plastik AMDK lain, dan kardus.

AQUA ,melalui jaringan pengumpulan sampah, kemudian mengumpulkan sampah botol plastik kemasan dari drop box tersebut untuk diolah menjadi bahan baku kemasan di enam pusat daur ulang miliknya.

Melalui agama sebagai media penyadaran untuk pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah, Gradasi berhasil mengambil hati masyarakat. Alhasil, 280 ton sampah plastik berhasil dikumpulkan dalam periode 2019-2023 dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,68 miliar.

Baca Juga: USAID Launch Waste Management Program in Indonesia

Sampah-sampah itu dikumpulkan dari 200 lebih tempat ibadah dan lokasi lainnya di berbagai wilayah Indonesia. Ratusan tempat ibadah dan lokasi lainnya itu terdiri dari 137 masjid, 41 gereja Katolik, 5 gereja Kristen Protestan, 2 pura dan klenteng, 8 universitas, 228 sekolah dan pesantren, 328 komunitas masyarakat, 16 instansi pemerintah, serta 4 perusahaan.

Manfaat Proses Daur Ulang Sampah Plastik Inisiasi AQUA untuk Masyarakat
Manfaat gerakan daur ulang sampah plastik inisiasi AQUA ini pun telah dirasakan masyarakat. Tak hanya bisa mengubah sikap masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, program tersebut pun memberikan keterampilan baru bagi warga sekitar.

Seperti yang dirasakan oleh salah satu donatur sedekah sampah Masjid Al Muharram Yogyakarta, Ngadil.

“Tak hanya merasakan hasil dari sedekah sampah untuk masjid dan masyarakat sekitar, tapi saya sendiri juga jadi terdorong untuk menyedekahkan sampah karena manfaatnya banyak sekali,” kata dia.

Warga penerima bantuan kolekte sampah di Gereja Wae Kesambi Labuan Bajo, Hari, mengaku mendapat keterampilan baru melalui program itu.

Baca Juga: Antrean Truk Sampah Mengular Buntut TPA Cipayung Depok Longsor

“Saya bisa merasakan manfaat GRADASI karena program ini memberikan pelatihan keterampilan baru yang membuatnya dapat berkontribusi lebih banyak pada pengelolaan sampah di lingkungannya,” ujar Hari.

Manfaat Gradasi juga dirasakan oleh pemuka agama, seperti yang diungkapkan oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. (Uskup Keuskupan Bogor).

“Kami sangat berterima kasih kepada pihak pemerintah, perusahaan-perusahaan, gerakan-gerakan, yang memiliki kepedulian untuk membangun kerjasama. Menangani permasalahan limbah tidak bisa dilakukan sendiri, seringkali kita terhalang ego sektoral. Namun hari ini kita menembus batas-batas itu, bukan hanya pemerintah dan keagamaan, tapi juga batas-batas masyarakat,” katanya.

Paskalis menambahkan gerakan ini penting karena bukan hanya sekedar meluncurkan gerakan kolekte sampah, tapi juga memunculkan suatu intensi yang baik bahwa kita mau berjalan bersama membangun Indonesia yang bersih dan kuat.

“Ini amat penting bagi Indonesia kita, karena Indonesia adalah negeri yang asri. Kita terpanggil untuk menjaga dan merawat rumah kita bersama. Pemerintah kita sudah berada pada kebijakan yang bagus ini. Biarlah kita berubah menjadi manusia yang ekologis, yang kemudian kita lakukan dalam gerakan konkrit ini, kolekte sampah,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di https://narasi.tv/ dengan judul “Rumah Ibadah Jadi Salah Satu Kunci Sukses AQUA Kelola Sampah Plastik”,

Klik untuk baca: https://narasi.tv/read/advertorial/narasi-daily/rumah-ibadah-jadi-salah-satu-kunci-sukses-aqua-kelola-sampah-plastik

By narasi.tv

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

0 Comments
/
September 23, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

0 Comments
/
September 23, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:01:512025-01-04 22:45:11Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

How plastic pollution poses challenge for Canada marine conservation

0 Comments
/
September 20, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-20 10:15:352024-10-08 13:58:37How plastic pollution poses challenge for Canada marine conservation

Larangan Kantong Plastik di Pontianak Berlaku Mulai 2025

0 Comments
/
September 20, 2024
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-20 10:07:022024-10-08 13:56:34Larangan Kantong Plastik di Pontianak Berlaku Mulai 2025
Page 3 of 210‹12345›»

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

USAID Launch Waste Management Program in Indonesiawaste managementsampah plastikSampah Plastik di Indonesia Terus Meningkat Akibat Gaya Hidup Instan
Scroll to top