Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Paste Lab Ubah Sampah Plastik Jadi Aksesori Gadget hingga Kacamata

By idntimes.com (28 Desember 2021)

Sampah Plastik Jadi Aksesori

Paste Lab ingin orang bangga pakai produk daur ulang

Yogyakarta, IDN Times – Berawal dari kegelisahan masalah penumpukan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul, beberapa anak muda asal Yogyakarta, berinisiatif mengurangi sedikit beban sampah yang ada di sekitarnya. 

Tidak hanya berusaha mengurangi, Arinta Budhi Nugraha, Dhemi Purwanto dan teman-temannya mengajarkan kebiasaan baru mengurangi penggunaan bahan plastik. Misalnya sedotan plastik diganti dengan bahan stainless steel hingga pemakaian pembalut sekali pakai dengan berbahan kain.

Usaha mewujudkan zero waste, sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Paste Lab. Paste Lab, juga mengubah sampah menjadi berbagai produk apik yang mempunyai nilai ekonomis.

Baca Juga: Sampah Menumpuk di Muaro Lasak Padang, Pedagang Kehilangan Pengunjung

1. Harga alat pengolahan sampah mahal

Paste Lab Ubah Sampah Plastik Jadi Aksesori Gadget hingga Kacamata   
Paste Lab (dok.istimewa)

Alat pengolahan yang mahal sering menjadi kendala pengolahan sampah yang dirasakan Paste Lab. Akhirnya Budi dan teman-temannya yang merupakan lulusan teknik membuat sendiri dengan modal yang lebih murah. Setelah berbagai percobaan selama kurang lebih satu tahun, pada Juni 2021, Paste Lab meluncurkan beberapa barang hasil daur ulang sampah.  

“Sebenarnya punya ide ini sudah dari 2018, cuma alat yang dibutuhkan belum ada. Jadi, kami hold dulu nih idenya.” Kata Dhemi, tim bisnis Paste Lab kepada IDN Times, Minggu (26/12/2021) di Pasar Wiguna. 

Sebelum membuat barang, Budi dan Dhemi mengaku melakukan riset tentang barang yang disukai dan dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini agar barang buatan mereka, bisa diterima dan disukai oleh semua orang. 

2. Keterbatasan alat, Paste Lab hanya bisa olah dari plastik jenis HDPE

Paste Lab Ubah Sampah Plastik Jadi Aksesori Gadget hingga Kacamata   
Paste Lab (dok.istimewa)

Fokus pengolahan sampah yang dilakukan oleh Paste Lab saat ini adalah jenis plastik HDPE, yaitu High-density polyethylene, yang berasal dari tutup botol plastik dengan warna beragam. Jenis plastik ini mempunyai ketahanan yang baik, sehingga tidak mudah pecah saat jatuh.

“Untuk bahan baku, kami fokus dengan plastik yang HDPE. Kenapa HDPE? Karena mudah diolah, titik lelehnya tidak begitu tinggi, dan lentur. Jadi tidak gampang patah,” terang Dhemi.

Paste Lab mendapatkan tutup botol plastik bekas dari pengepul, bank sampah, dan sumbangan dari teman-teman.

3. Paste Lab ingin membuat orang-orang bangga pakai produk daur ulang

Paste Lab Ubah Sampah Plastik Jadi Aksesori Gadget hingga Kacamata   
Produk barang yang dihasilkan oleh Paste Lab / dokumentasi istimewa

Kebanyakan barang dari hasil proses daur ulang, menurut Budhi dan Dhemi tak memiliki penampilan yang bagus sehingga mengurangi keinginan untuk memakainya. Padahal, orang seharusnya akan merasa bangga untuk menggunakan barang olahan dari sampah. 

“Kenapa aku mengagas ini, karena menurut aku produk recycle itu kebanyakan norak. Secara semangat itu kita sudah sama yaitu ingin mengurangi sampah plastik, tapi kenapa secara eksekusi tidak maksimal?” ujar Dhemi.

4. Harga barang hasil daur ulang mulai Rp10 ribu

Paste Lab Ubah Sampah Plastik Jadi Aksesori Gadget hingga Kacamata   Paste Lab (dok.istimewa)

Casing gawai atau gadget merupakan produk pertama Paste Lab. Terbuat dari tutup botol plastik bekas, dengan desain menarik dan kualitas kuat, anak muda yang berusia 25 tahun ini ingin menunjukkan bahwa produk daur ulang bisa digunakan di segala kondisi, namun tetap ramah lingkungan.

“Bisa dibilang ini adalah produk pertama kami. Alasannya kenapa? Karena menurut kami. gadget adalah hal yang selalu kita pegang. Kita juga ingin kasih pesan, ada lho gaya mendaur ulang yang baru dan bisa santai.” terang Budi.

Beberapa produk lainnya adalah phone holder, coaster, kacamata sampai furniture berupa meja dan kursi. Semua dibuat secara made by order, karena Paste Lab tidak ingin terburu-buru saat memproduksi barang sehingga kualitas tetap terjaga baik. Agar barang olahan sampah menarik, Paste Lab membuat produk dengan aneka warna dan lebih kekinian.

“Sering warna yang diinginkan oleh customer tidak selalu tersedia karena keterbatasan sumber daya,” papar Dhemi.

Soal harga, produk dari Paste Lab bisa dibeli mulai dari Rp10 ribu. Namun, pembeli masih didominasi oleh mereka yang memiliki kesadaran untuk menjaga bumi dengan berbelanja produk daur ulang. 

Nah, jika kamu ingin bergaya sekaligus ingin berkontribusi dengan lingkungan sekitar, bisa menggunakan produk keren hasil olahan Paste Lab. Gak ada lagi deh alasan buat malu pakai barang-barang dari hasil daur ulang sampah. 

Baca Juga: Siap-siap! Koster akan Tutup Distributor Plastik Sekali Pakai di Bali

Artikel ini telah tayang di https://jogja.idntimes.com dengan judul “Paste Lab Ubah Sampah Plastik Jadi Aksesori Gadget hingga Kacamata”,

Klik untuk baca: https://jogja.idntimes.com/life/inspiration/dyar-ayu-1/paste-lab-ubah-sampah-plastik-jadi-aksesori-gadget-hingga-kacamata/4

By idntimes.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Sampah Menumpuk di Muaro Lasak Padang, Pedagang Kehilangan PengunjungSampah Menumpuk di Muaro Lasak PadangRobot Penghancur SampahIMAN, si Robot Penghancur Sampah Plastik di Lautan Inovasi Mahasiswa ITS
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.