Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Sungai di Serang Banten Dipenuhi Sampah Plastik, Air Tak Lagi Mengalir

regional.kompas.com (16 Juli 2024)

sampah plastik
Seorang anak berjalan melintasi aliran sungai yang dipenuhi sampah di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Senin (15/7/2024).(ANTARA/Desi Purnama Sari). ©2024 regional.kompas.com (regional.kompas.com)

KOMPAS.com – Aliran sungai sepanjang 500 meter di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, dipenuhi sampah plastik sehingga menghambat aliran air.

Berdasarkan pantauan langsung pada Senin (15/7/2024), tumpukan sampah yang didominasi oleh plastik rumah tangga tampak menutupi hampir seluruh permukaan sungai.

Air sungai tampak hitam pekat dan mengeluarkan aroma tidak sedap yang sangat mengganggu.

Tinggi tumpukan sampah hampir sejajar dengan jalan di sampingnya, dan lokasi sungai ini berada persis di pemukiman warga.

Kondisi ini membuat sungai tidak lagi bisa dimanfaatkan oleh warga untuk mandi atau mencuci.

Juminah, salah satu warga setempat, mengungkapkan, tumpukan sampah tersebut telah menjadi masalah bertahun-tahun.

“Warga mau buang sampah ke mana lagi enggak ada tempatnya. Jadinya dibuang ke sungai. Ada tempat sampah, sepuluh hari juga sudah penuh,” kata Juminah, Senin, seperti dilansir Antara.

Baca Juga: How consumerism is killing our environment

Dia menjelaskan, pengelolaan sampah di kampung tersebut sangat buruk. Meski ada tempat sampah, pengangkutan oleh truk sampah tidak pernah dilakukan.

Sebelumnya, ada informasi akan ada pengangkutan sampah dan warga harus membayar retribusi, tetapi hingga kini hal tersebut tidak terealisasi.

Akibatnya, warga terpaksa membuang sampah ke sungai, yang mengakibatkan penyempitan dan pendangkalan sungai.

“Dulu ini sungainya lebar, dalam juga sering digunakan untuk mandi oleh warga sekitar,” tambah Juminah.

Bau sampah yang amat menyengat dan menjadi sarang nyamuk merupakan keluhan utama warga.

“Dulu emang ada nyamuk, tapi enggak separah sekarang. Kalau habis maghrib nyamuk banyak banget,” jelasnya.

Baca Juga: TPST Bantargebang Kelebihan Beban, DPRD DKI Dorong Pengolahan Sampah di Lima Wilayah Jakarta

Aliran sungai yang kini sudah tidak layak digunakan membuat warga berharap ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan pengerukan dan menyediakan angkutan sampah.

“Sekarang mah dinikmatin saja bau juga. Tapi penginnya mah dikeruk supaya ngalir lagi airnya, terus ada pengangkut sampah yang ke sini enggak apa-apa kita bayar,” harap Juminah.

Samsiah, warga lainnya, juga mengeluhkan bau sampah yang mengganggu hingga menyumbat aliran sungai.

“Bukan bau lagi, bau banget, sudah bertahun-tahun dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga di sekitar lokasi. Sehingga, semakin lama semakin menumpuk,” katanya.

Warga Desa Lontar berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk membersihkan sungai dan menyediakan solusi pengelolaan sampah yang lebih baik agar sungai kembali bersih dan bebas dari sampah.

Artikel ini telah tayang di https://regional.kompas.com/ dengan judul “Sungai di Serang Banten Dipenuhi Sampah Plastik, Air Tak Lagi Mengalir”,

Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2024/07/16/061245078/sungai-di-serang-banten-dipenuhi-sampah-plastik-air-tak-lagi-mengalir

By regional.kompas.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

How consumerism is killing our environmentatasi sampah plastikBantu Pemerintah Atasi Sampah Plastik, Komunitas Satu Tampa Luncurkan Alat ...
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.