Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Teknologi: Sekarang Polutan Mikroplastik di Air dapat Dilacak dengan AI

mongabay.co.id (11 Februari, 2024)

polutan mikroplastik
Sampah baliho dan alat peraga kampanye capres serta caleg tampak menumpuk di tepi sejumlah jalan Jakarta pada hari pertama masa tenang Pemilu Serentak 2024. ( CNN Indonesia/ Adi Ibrahim). ©2023 mongabay.co.id (mongabay.co.id)

Keberadaan mikroplastik telah menjadi masalah di lingkungan perairan. Keberadan potongan plastik yang panjangnya kurang dari 5mm ini saat ini sudah menjadi problem akut global. Lalu bagaimana caranya untuk mengetahui polusi mikroplastik di dalam perairan air dan laut?

Pertanyaan ini menghantui Wayne Parker, seorang profesor bidang teknik sipil dan lingkungan di University of Waterloo di Ontario.

“Polutan plastik telah menimbulkan kekhawatiran, tujuan kami adalah untuk mengetahui tingkat dna kuantitas mikroplastik yang dibuang ke sungai dan danau. Jika pun ada, teknologi yang ada saat ini, amat memakan waktu dan tidak praktis,” jelas Parker dalam wawancaranya dengan Mongabay.

Selama ini teknologi mikroskop optik atau inframerah digunakan untuk menganalisis dan mengindentifikasi manual pecahan kecil sampah plastik yang ada di air. Namun, membedakan mikroplastik dari zat lain membutuhkan waktu dan keahlian.

“Saat kami mulai mempelajari metode mikroskop yang lebih canggih, kami menemukan bahwa analisis gambar yang dihasilkan dari mikroskop tersebut memiliki beberapa masalah,” ungkap Parker.

“Kami lalu berpikir apa ini dapat diselesaikan melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dan berbasis kecerdasan buatan (AI).”

Parker pun lalu menghubungi koleganya, Alexander Wong, seorang ahli kecerdasan buatan dan profesor di departemen teknik desain sistem di universitas yang sama.

Baca Juga: Hari Pertama Masa Tenang, Sampah Baliho Capres Menumpuk di Jalan DKI

Bersama dengan para kandidat PhD mereka lalu mengembangkan sistem identifikasi gambar yang dapat digunakan oleh pabrik pengolah air limbah dan industri makanan untuk mengidentifikasi mikroplastik di air limbah dan produk makanan yang mereka hasilkan.

Akhirnya para peneliti ini berhasil membuat sebuah program deep learning berbasis kecerdasan buatan yang diberi nama PlasticNet. Alat ini bekerja dengan mengidentifikasi mikroplastik berdasarkan respon sinyal dari paparan cahaya.

Studi yang diterbitkan oleh tim ini dalam jurnal Environmental Pollution merinci bagaimana mereka melatih model untuk mendeteksi mikroplastik berdasarkan respon interaksinya dengan panjang gelombang-gelombang cahaya yang berbeda.

Tim Parker menggunakan teknik spektroskopi canggih dimana mereka menyinari air. Berbagai jenis plastik mampu menyerap dan mentransmisikan cahaya spesifik dalam pemindaian panjang gelombang berbeda.

Meski belum tersedia secara umum, alat ini terbukti mampu mengidentifikasi mikroplastik secara akurat dan cepat. Setelah ‘dilatih’ dengan 8000+ spektrum plastik murni, PlasticNet berhasil mengklasifikasikan 11 jenis plastik umum dengan akurasi lebih tinggi dari 95%.”

Sebagai langkah awal, AI dilatih dengan menggunakan plastik berbahan polimer. Selanjutnya digunakan plastik berbahan lebih kompleks, bukan sekedar polimer murni tetapi yang mengandung zat aditif yang memberi warna atau bahan kimia lain.

Baca Juga: These plastic-eating bacteria can turn trash into silk

“Itu tentu akan ada dampak perbedaan pada transmisi cahaya,” sebut Parker.

Ketika plastik semakin kompleks dengan berbagai bentuk, ukuran dan ketebalan, tim mengamati peningkatan akurasi dan efisiensi model. Mereka membandingkan pendekatan mereka dengan metode pendekatan mikroplastik konvensional.

Hasilnya Parker menyebut: “Metode ini 50% lebih cepat dan akurat.”

Apakah hal itu semua lalu membuat para peneliti puas dengan temuan mereka?

Parker menyebut model ini masih dapat ditingkatkan lagi, dia menyebut akan melatih AI dengan berbagai plastik yang lebih kompleks lagi dalam beberapa bulan ke depan. Gambar yang didapat akan berisi informasi yang lebih detil dan padat.

“Kami tentu harus mempertimbangkan apakah kita bisa lebih efisien dalam hal jumlah data yang perlu kita coba dan dapatkan, kami [sedang mencoba] untuk mempercepat analisis keseluruhannya menjadi lebih efisien.”

Artikel ini telah tayang di https://mongabay.co.id/ dengan judul “Teknologi: Sekarang Polutan Mikroplastik di Air dapat Dilacak dengan AI”,

Klik untuk baca: https://www.mongabay.co.id/2024/02/11/teknologi-sekarang-polutan-mikroplastik-di-air-dapat-dilacak-dengan-ai/

By mongabay.co.id

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Hari Pertama Masa Tenang, Sampah Baliho Capres Menumpuk di Jalan DKIsampah balihosampah kemasanRiset Net Zero Waste Sebut Sampah Kemasan Minuman Soda Jadi yang Terbanyak
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.