UI Dorong Kepeloporan Masyarakat Atasi Sampah di Limbangan
/0 Comments/in Berita/by adminPelarangan plastik sekali pakai tidak selesaikan masalah sampah di Indonesia
(30 September 2020)
REPUBLIKA.CO.ID,GARUT — Mahasiswa UI yang tergabung dalam program pengabdian masyarakat UI 2020 bekerjasama dengan Himpaudi kecamatan Blubur Limbangan kabupaten Garut gagas berdirinya komunitas Gerakan Sampah Sehat untuk Pemanfaatan Lahan Sempit (Gemas-Alit) sebagai komitmen tehadap penyelesaian permasalahan sampah khususnya didaerah kecamatan Blubur Limbangan.
Kegiatan dengan tema “Workshop Pengelolaan dan Pengolahan sampah domestik serta pembentukan Gerakan Sampah Sehat untuk Pemanfaatan Lahan Sempit (Gemas-Alit) “ ini dipandu oleh trainer P4S Champ dari Kementan dan diselenggarakan dalam 2 sesi kegiatan yaitu pengarahan pemanfaatan lahan sempit pekarangan yang memiliki nilai ekonomis dan juga pelatihan pengelolaan pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk cair, Mikro Organisme Lokal ( MOL) dan juga pupuk kompos.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh 20 peserta dari kelompok pelopor Gemas-Alit yaitu Himpaudi, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah serta Tenaga Pendidik dari MTS Muhammadiyah. Selain itu juga kegiatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.
“Sampah domestik memiliki potensi yang baik apabila di kelola dan dimanfaatkan, namun menjadi permasalahan sosial dan juga lingkungan apabila dibiarkan saja. Sampah domestik ini seperti pisau yang memiliki dua wajah. Maka dari itu penting untuk membangun kepeloporan ditengah masyarakat guna mengeksplor potensi yang tersembunyi dibalik sampah domestik,” ujar mahasiswa UI Yazfi Alam Alhaq yang menjadi penyelenggara kegiatan dalam keterangan persnya, Selasa (29/9).
Dalam kegiatan yang telah dilenggarakan pada Sabtu (26/9) di kompleks Gedung MTs Muhammadiyah Blubur Limbangan, Yazfi mengatakan kepeloporan ini akan dibekali dengan pengetahuan serta keahlian tekhnis dalam pengolahan sampah sehingga mampu mendorong kesadaran yang sama ditengah masyarakat khususnya Blubur Limbangan.
Kepala desa Limbangan Tengah Haji Tata yang turut hadir serta membuka dalam kegiatan ini menyampaikan, “Sebenarnya yang harus difahami oleh masyarakat bahwa istilah sampah itu tidak ada. Yang ada ialah potensi yang belum tergali sehingga barang yang kita anggap sampah tidak memiliki nilai Guna dan juga nilai ekonomi”.
Tata mengaku memiliki pengalaman untuk mengelola pemanfaatan sampah di Lapas Tasikmalaya yang mana memiliki nilai ekonomis hingga ratusan juta setiap tahunnya dan berharap sinergi masyarakat dalam meminimalisir permasalahan sampah melalui BUMDes sehingga mampu menggali potensi khususnya ekonomi dibalik sampah.
Ketua Himpaudi Blubur Limbangan Rika Irawan menyatakan pengenalan masyarakat untuk pengelolaan sampah merupakan hal yang biasa. Namun mendorong kepeloporan di tengah masyarakat untuk terus menerus menggali potensi di balik sampah dan mengingatkan bahaya di balik permasalahan sampah merupakan inovasi yang tepat guna membangun kesadaran pengelolaan sampah domestik oleh kelompok rumah tangga.
Kegiatan yang digawangi oleh Yazfi Alam Alhaq, Biantara Albab dan juga M Amin selaku Mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) mengandeng kelompok pendidik seperti Himpaudi dan juga Tenaga Pendidik MTS Muhammadiyah Blubur Limbangan dikarnakan fungsi kependidikan berperan besar dalam regenerasi kelompok kepeloporan GEMAS-ALIT. Selain itu juga hadirnya kelompok kepemudaan seperti Nasyiatul Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah diharapkan mampu memberi contoh riil di tengah masyarakat terkait pengolahan dan pengelolaan sampah domestik dan pemanfaatan lahan sempit milik masyarakat.
Artikel ini telah tayang di republika.co.id dengan judul “UI Dorong Kepeloporan Masyarakat Atasi Sampah di Limbangan”,
https://republika.co.id/berita/qhfydw327/ui-dorong-kepeloporan-masyarakat-atasi-sampah-di-limbangan
Red: Muhammad Fakhruddin
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!