Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Pewarta: Syaiful W Harahap
(06 September 2020)
Bandung – Syahrom Umar Jaya, 52 tahun, warga Jelekong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berhasil menciptakan dan mengembangkan incinerator atau alat pembakaran sampah ramah lingkungan. Disebut ramah lingkungan, karena incinerator ini tanpa menghasilkan asap pembakaran sehingga tidak polutif, tanpa bahan bakar minyak, karena alat ini hanya menggunakan sampah itu sendiri sebagai bahan bakarnya.
Ditemui di sebuah cafe di Bandung, 4 September 2020, Syahrom Umar Jaya yang akrab disapa Kang Heru mengatakan bahwa incinerator buatannya selain lebih ramah lingkungan dibanding dengan buatan luar negeri sekalipun, juga dijamin lebih murah. “Untuk ukuran sedang harganya hanya 40 jutaan, sedangkan untuk ukuran besar 100 jutaan lebih. Jika dibandingkan dengan buatan luar negeri bisa mencapai 1 milyar lebih harganya,” kata Kang Heru
Dengan harga yang relatif murah, Kang Heru meyakini incenarator buatannya bisa membantu permasalahan sampah di manapun, karena bisa digunakan hingga tingkat lingkungan RW. “Yang besar itu untuk di pasar tradisional, yang ukuran sedang bisa dipasang atau digunakan oleh lingkungan RW” jelasnya.
Kang Heru memberi nama alat inceneratornya itu ‘Incenarator Vacum Kenalpot’ karena kenalpot buangan atau cerobong asapnya juga sekaligus berfungsi sebagai vacum udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran. “Fungsinya sama seperti cerobong asap perapian di rumah, dimana itu juga berfunsi sebagai saluran vacum udara. Hanya bedanya, alat Saya ini sama sekali tidak mengeluarkan asap” terang Heru.
Her berharap dengan incenarator buatannya itu, permasalah sampah di kota besar seperti Bandung, bisa ditanggulangi tanpa mengeluarkan biaya yang besar, ramah lingkungan, dan mampu bertahan lama. Incinerator vacum kenalpot buatan Syahrom Umar Jaya, di antaranya sudah digunakan di pasar tradisional Maruyung Ciparay, Kabupaten Bandung, sejak setahun lalu (Pun/jabarprov.go.id).
Artikel ini telah tayang di tagar.id dengan judul “Warga Bandung Pencipta Pembakar Sampah Tanpa Asap”,
https://www.tagar.id/warga-bandung-pencipta-pembakar-sampah-tanpa-asap.
Pewarta: Syaiful W Harahap
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.