Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
(06 September 2020)
“Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mendorong industri yang terkait dengan aktivitas pengolahan sampah untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah atau sampah pasar menjadi pupuk organik yang berguna bagi tanaman pertanian.”
“Selama ini limbah organik dan non-organik belum optimal dimanfaatkan. Dan kebetulan ada industri (walaupun saya lihat skalanya masih kecil) mampu memanfaatkan seluruh limbah,” kata Dedi Mulyadi dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dedi bersama sejumlah Anggota Komisi IV DPR juga telah mengunjungi pabrik pengolahan limbah milik PT Bio Konversi Indonesia yang terletak di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, 4 September 2020.
Menurut politisi Fraksi Partai Golkar itu, pemanfaatan limbah atau sampah pasar menjadi pupuk organik merupakan hal yang sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi.
Pemanfaatan sampah pasar itu, ujar dia, tidak hanya berguna untuk kesehatan lingkungan sekitar, namun bermanfaat untuk pertanian, karena harganya relatif lebih terjangkau.
Selain itu, ia berpendapat bahwa hal tersebut dapat mengatasi ketergantungan petani terhadap pupuk kimiawi yang kerap menggunakan bahan baku impor.
Dedi mengutarakan harapannya agar ke depan juga dapat muncul pabrik-pabrik sejenis di seluruh daerah yang ada di Republik Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penerapan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah bisa membuka lebih dari 120 ribu lapangan kerja baru.
“Penerapan eko sirkular dalam pengelolaan sampah diharapkan dapat membuka lapangan kerja lebih dari 120 ribu lapangan kerja baru dengan industri daur ulang dan 3,3 juta pekerja informal pendukung,” katanya dalam peluncuran Packaging Recovery Organization/PRO Indonesia yang ditayangkan secara daring, Selasa (25/8).
Luhut mengatakan pemerintah saat ini sangat peduli terhadap pengelolaan sampah plastik. Pemerintah bahkan berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang tidak biasa serta menerapkan pendekatan sistem dalam memerangi sampah plastik serta polusi yang ditimbulkannya.
Pemerintah beberapa waktu lalu telah meresmikan program pengolahan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) di Cilacap, Jawa Tengah.
“Kita mau bikin RDF seperti itu 10 lagi di kota-kota yang sampahnya di bawah 200 ton per hari. Karena sampah ini menimbulkan macam dampak penyakit, kesehatan dan sebagainya,” katanya.
Artikel ini telah tayang di antaranews.com dengan judul “Anggota DPR dorong industri optimalkan pemanfaatan limbah jadi pupuk”,
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.