Strategi Tangani Sampah di Masjid Al Jabbar
Bandung – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar telah membuat draf untuk pembagian tugas pengelolaan sampah di Masjid Raya Al Jabbar. Draf ini dibuat sebelum adanya SK pengelolaan sampah dari pengurus masjid.
DLH Jabar menilai pengelolaan sampah di Masjid Raya Al Jabbar sangatlah vital. Sebab, masjid ini bakal dibanjiri pengunjung atau jemaah. Sedangkan, kapasitas masjid ini mampu menampung 50 ribu orang.
“Per hari itu orang bisa produksi 0,5 kilogram. Hitung saja, anggaplah setengahnya (dari 0,5 kilogram), ribuan orang datang ke masjid,” kata Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias kepada detikJabar, Senin (2/1/2023).
Prima mengatakan lokasi pengelolaan atau pemilihan sampah di Masjid Raya Al Jabbar terbilang kecil. Lokasinya berada di belakang masjid. Ia pun memikirkan bakal membuat surat tugas terkait penanganan sampah. Semua OPD bakal gerak membantu penanganan sampah di masjid.
“Memang kita dengan Pak Sekda (Jabar) gotong royong bersama OPD. Semua gerak. Sedang buat draft. Pembagian tugas masing-masing dinas sementara waktu, sebelum SK pengelola sudah ada. Diselesaikan di-handle pemprov dulu. Selanjutnya, secara profesional harus dikelola pengelola masjid dengan baik,” ucap Prima.
Baca Juga: Pemprov DKI Targetkan Pengolahan Sampah di Bantargebang Beroperasi Februari 2023
Prima juga mengatakan Masjid Raya Al Jabbar kini telah menjadi ikon baru Jawa Barat. Sehingga, perawatan operasional masjid harus baik. “Perawatan operasional masjid juga harus bagus agar bisa berlanjut lama keindahannya,” kata Prima
Sementara itu, dalam keterangan yang diterbitkan detikJabar, Sekda Jabar Setiawan Wasngsaatmaja telah menandatangani SK soal instruksi terkait pengelolaan sampah di Masjid Raya Al Jabbar. SK telah ditandatangani pada 30 Desember 2022.
Setiawan mengatakan pegawai perangkat daerah di lapangan selalu memberi arahan mengenai apa yang boleh dan tak boleh dilakukan jemaah dan pengunjung.
“Kebersihan, sangat berat tugasnya, jangan membiarkan ada sampah- sampah terlalu menumpuk. Kadang orang melihat ada sampah menumpuk dikiranya boleh membuang sampah di sana. Jadi untuk hal itu yang utama sesegera mungkin,” ujar Setiawan.
Baca Juga: Municipal Corporation of Delhi holds concert for waste awareness
Demikian pula ASN atau individu yang bertugas jangan sungkan memungut sampah yang terlihat di depan mata. “Jangan gengsi, ini masjid kebanggaan kita, kalau bukan kita siapa lagi. Kita berbuat baik secara lokal. Jangan sungkan- sungkan mengingatkan di dalam masjid tidak boleh makan dan minum,” ucap Setiawan.
“Kebiasaan kita atau masyarakat pada umumnya, ada bangunan besar, beda dengan masjid yang kecil. Biasanya melakukan botram, kalau lihat seperti itu, didatangi saja bahwa mesjid ini tidak boleh makan dan minum. Masjid ini harus kita jaga kebersihannya,” kata Setiawan menambahkan.
Setiawan menganjurkan petugas kebersihan tak segan melarang dan menegur bagi jemaah yang memang tidak tertib. Maka edukasi kepada masyarakat pengunjung Al Jabbar penting. Bila perlu penyuluh lingkungan dapat memberikan edukasi kepada pengunjung Masjid. “Bisa pakai megaphone, dan yang lainnya, praktik bagaimana lingkungan yang baik, tertib, dan tidak mengotori,” kata Setiawan.
Artikel ini telah tayang di https://detik.com/ dengan judul “Strategi Tangani Sampah di Masjid Al Jabbar”,
Klik untuk baca: https://www.detik.com/jabar/berita/d-6494615/strategi-tangani-sampah-di-masjid-al-jabbar
By detik.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!