Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Daur Ulang Plastik, Sampah di Laut, dan Generasi Cacat

republika.co.id (09 Februari, 2023)

sampah laut

Relawan mengidentifikasi sampel sampah plastik di pesisir pantai Teluk Palu, Palu, Sulawesi Tengah. Pengambilan sampel oleh tim Ekspedisi Sungai Nusantara bersama Seangle Indonesia dan Yayasan Telapak itu sebagai tindak lanjut dari temuan sebelumnya tentang tercemarnya teluk tersebut oleh sampah jenis makro dan mesoplastik ke pengukuran tingkat pencemaran jenis mikroplastik yang berbahaya bagi biota laut dan manusia./ilustrasi. Foto: ANTARA/Basri Marzuki. ©2023 republika.co.id (republika.co.id)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut teknologi pengolahan sampah diharapkan mampu mengurangi limbah plastik cair di laut, yang bisa membuat calon generasi penerus cacat. Plastik yang masuk ke laut dapat dimakan ikan, yang kemudian dikonsumsi manusia.

“Kalau plastik masuk ke laut, dia bisa cair, dimakan ikan, ikan itu dikonsumsi oleh kita, terutama yang paling berbahaya pada ibu-ibu yang masih bisa hamil karena anaknya bisa cacat. Kita tidak mau punya generasi cacat di Indonesia,” kata Luhut dalam acara peresmian pabrik dauh ulang plastik PET Amandina Bumi Nusantara dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).

Luhut mengatakan sangat memperhatikan langkah-langkah kecil dalam mengatasi masalah plastik. Karena itu, dia mendorong perusahaan minuman kemasan untuk membuat pabrik daur ulang plastik. Luhut mengatakan pemerintah berkomitmen mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025, dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik. Kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

Baca Juga: Makin Banyak Orang Sadar Masalah Sampah, tapi Kok Tidak Bertindak?

Indonesia kini sudah mengurangi 35,5 persen sampah plastik yang ada di permukaan laut. Namun, masih banyak sampah yang tenggelam di bawah laut. Karena itu, Luhut berkeinginan mendorong pabrik untuk membuat plastik yang bisa mengambang, sehingga tidak tenggelam di bawah laut.

“Itu lebih mudah di-collect. Teknologi ini sedang kita studi, segera kita uji untuk botol plastik dan plastik-plastik itu kalau masuk ke bawah laut dia akan mengambang,” ujar Luhut.

Saat ini, ada satu rumah pemulihan material (RPM) sampah di Bantargebang, Bekasi dengan kapasitas 2.000 ton per hari. Padahal, jumlah sampah DKI Jakarta mencapai 8.000 ton per hari.

Baca Juga: Bill shifts reducing plastic and paper waste in New York to manufacturers

Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan Dynapack Asia membuat langkah besar dalam pola keberlanjutan penggunaan bahan plastik kemasan botol dengan diresmikannya fasilitas daur ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET), PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina) di Bekasi, Jawa Barat.

Investasi senilai Rp 556,2 miliar untuk produksi PET daur ulang (recycled PET/rPET) ini tidak hanya akan mengurangi penggunaan plastik murni (virgin PET) yang merupakan bahan baku utama botol kemasan, tetapi juga mampu menurunkan emisi karbon dibandingkan penggunaan bahan baku PET dari plastik murni. Saat ini, Amandina mampu memproduksi 25 ribu ton rPET per tahun, di mana hal ini akan memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi persoalan sampah plastik di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di https://republika.co.id/ dengan judul “Daur Ulang Plastik, Sampah di Laut, dan Generasi Cacat”,

Klik untuk baca: https://www.republika.co.id/berita/rpsf7w478/daur-ulang-plastik-sampah-di-laut-dan-generasi-cacat

By republika.co.id

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Makin Banyak Orang Sadar Masalah Sampah, tapi Kok Tidak Bertindak?masalah sampahE-wasteIndia: E-waste provides poor children a dangerous living
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.