Daur Ulang Sampah, Tetra Pak Buka Booth Edukasi di Taman Pintar
/1 Comment/in Berita/by adminDaur Ulang Sampah, Tetra Pak Buka Booth Edukasi di Taman Pintar
Penulis Dian Ihsan
Editor Ayunda Pininta Kasih
(10 Desember 2020)
KOMPAS.com – Tetra Pak Indonesia membuka booth edukasi interaktif di Taman Pintar Yogyakarta. Hal ini bertujuan demi mengatasi masalah pengelolaan dan daur ulang sampah di Kota Gudeg.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut positif langkah Tetra Pak yang ingin berkontribusi dan berupaya dalam mengatasi masalah pengelolaan dan daur ulang sampah di Yogyakarta dan daerah lain di Indonesia.
Instalasi baru ini sejalan dengan upaya kampanye dan daur ulang yang dijalankan pemerintah daerah (Pemda) Yogyakarta.
Pengelolaan sampah yang tepat dan pengembangan ekonomi sirkuler, kata dia, tidak hanya membantu melestarikan planet ini, tetapi juga berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang bagi masyarakat.
“Kami mendorong warga Yogyakarta untuk mengunjungi booth ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang pemilahan sampah dan daur ulang kemasan karton bekas minum,” kata Heroe saat dalam acara konferensi pers secara online, Kamis (10/12/2020).
Baca Juga : Unik! Ide Hunian Ramah Lingkungan dari Styrofoam dan Sampah Plastik
Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia, Reza Andreanto menyatakan, peluncuran booth edukasi di Taman Pintar memiliki tujuan agar pengujung dan anak sekolah bisa belajar dan bertanggung jawab dalam daur ulang sampah.
Berdasarkan studi yang dilakukan di lima kota besar di Indonesia, hampir separuh masyarakat setempat mulai memilah sampahnya di rumah. Di antara mereka yang telah memilah sampah, 77,6 persen sudah mulai memisahkan sampahnya menjadi dua kategori, basah dan kering.
Meskipun persentase ini tinggi, guna memastikan efisiensi daur ulang, masih ada kebutuhan untuk mengedukasi konsumen untuk memisahkan jenis sampah lebih dari dua kategori ini. “Kami akan terus mengedukasi dan menginformasikan kepada konsumen tentang pentingnya memilah sampah ke dalam kategori lain, seperti kemasan karton bekas minum,” jelas Reza.
Dia menyebutkan, dengan berbagi lebih banyak tentang apa yang membuat karton Tetra Pak dan kemampuan daur ulangnya, konsumen bisa mendapatkan informasi yang lebih baik. Lebih dari 70 persen karton Tetra Pak, terbuat dari kertas karton dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan sumber terkontrol lainnya. “Artinya bisa didaur ulang dan dijadikan berbagai produk seperti kertas daur ulang, lembaran atap dan furnitur yang terbuat dari PolyAl,” kata Reza.
Baca Juga : Tingkatkan Kinerja Adipura dan Pengelolaan Sampah, DLH Tabalong Lakukan ini
Indonesia salah satu penghasil kertas terbesar Reza mengaku, Indonesia adalah salah satu negara penghasil kertas terbesar di Asean dan negara ini mengimpor sekitar 4,5 juta ton limbah kertas untuk dijadikan bahan baku industri penghasil kertas.
“Hal ini merupakan sebuah bukti bahwa kemasan karton bekas minum memiliki potensi yang sangat besar,” tambah Andreanto. Kepala Taman Pintar Yogyakarta, Afia Rosdiana menekankan pentingnya edukasi pengelolaan sampah. Oleh karena, dirinya berterima kasih kepada Tetra Pak, karena telah menciptakan pengalaman interaktif yang menyenangkan tentang keberlanjutan dan pengelolaan sampah.
“Dengan rata-rata satu juta pengunjung per tahun, manajemen Taman Pintar percaya bahwa booth edukasi ini akan membantu memperkuat upaya edukasi pengelolaan sampah dan akan berdampak positif bagi masyarakat kami di Yogyakarta dan Indonesia,” ungkap Afia.
Selain membuka booth edukasi, Tetra Pak juga mengumumkan kemitraan baru mereka dengan RAPEL, sebuah mitra pengumpul sampah rumah tangga dan industri sesuai permintaan.
“Kolaborasi dengan Tetra Pak Indonesia tidak hanya akan membantu membawa aplikasi inovatif kami ke lebih banyak konsumen, tetapi juga akan membantu pengelolaan sampah dan pengurangan timbulannya di Yogyakarta serta berkontribusi terhadap implementasi ekonomi sirkuler,” pungkas Liasion Assistant RAPEL, Marta Yenni.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul “Daur Ulang Sampah, Tetra Pak Buka Booth Edukasi di Taman Pintar”,
Penulis Dian Ihsan
Editor Ayunda Pininta Kasih
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!