Denpasar I barometerbali– Persoalan sampah yang berserakan di sekitar Pantai Kuta mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Pusat. Sebanyak enam menteri turun langsung melakukan aksi bersih-bersih pada Sabtu, (4/1/2025). Aksi tersebut sebagai bagian dari upaya penanggulangan sampah yang semakin menjadi ancaman global.

Enam menteri yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, Menteri UMKM, Maman Abdurahman, Menteri Pariwisata, Widiayanti Putri Whardana, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, serta Menteri Pangan, Zulkifli Hasan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah sampah yang telah menjadi isu global. Ia juga menyebutkan bahwa Pantai Kuta merupakan salah satu lokasi prioritas untuk penanganan sampah di Indonesia.

“Kuta ini jadi satu dari tiga wilayah prioritas utama penanganan sampah di daerah wisata. Kami akan selesaikan semaksimal mungkin, dan kami akan kawal hingga bulan April terkait pelaksanaan kebersihan termasuk sampah kiriman. Segera nanti siang kami buatkan tim khusus untuk memantaunya,” kata Hanif usai mengikuti aksi bersih-bersih.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Widiayanti Putri Whardana, mengingatkan bahwa persoalan sampah di Bali harus menjadi perhatian bersama. Ia berharap agar pemerintah lebih serius dalam menangani permasalahan ini.

“Perlu kesadaran nyata dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Selain itu, pengelola wisata, masyarakat, hingga wisatawan harus bekerja sama untuk mewujudkan Wisata Bersih 2025. Bali menjadi salah satu prioritas utama,” ungkap Widiayanti.

Para menteri itu berharap agar aksi bersih-bersih tersebut dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, stakeholder terkait, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di destinasi wisata utama seperti Bali.