Galon Sekali Pakai Jelas akan Jadi Masalah Baru
JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi menegaskan bahwa galon sekali pakai jelas akan menjadi masalah baru.
Dia mengatakan, penggunaan galon sekali pakai juga tidak sejalan dengan target pemerintah mengurangi sampah di laut sebesar 70 persen di 2025.
“Produksi plastik sekali pakai yang begitu masif tanpa adanya tanggung jawab perusahaan justru akan mempersulit capaian dari target tersebut,” kata Atha Rasyadi.
Dia menegaskan, seharusnya industri mulai berbenah bagaimana mereka dapat menyusun rencana strategis dalam mengurangi timbulan sampah mereka.
“Bukan malah meningkatkan produksi kemasan produk sekali pakai. Selama dalam kemasan sekali pakai, masalah kita tentu akan semakin besar,” tegasnya.
Peneliti Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) mengatakan bahwa perusahaan seharusnya menerjemahkan permen 75 dengan lebih transformatif.
Baca Juga: Masalah Sampah Plastik Masih Jadi Persoalan di Indonesia
Artinya, produsen harus berhenti memproduksi plastik sekali pakai dan beralih ke kemasan yang bisa dipakai berulang.
“Hal itu untuk menekan kebocoran plastik ke lingkungan kita, yaitu dengan cara harus menekan pertumbuhan atau konsumtif plastik sekali pakai,” ujar Peneliti ICEL, Fajri Fadillah.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga menyayangkan keberadaan galon sekali pakai karena semakin menambah masalah lingkungan. Apalagi, kemasan plastik sekali pakai sangat membebani bumi karena sulit terurai.
“Kok ini malah memproduksi bahan plastik sekali pakai yang baru. Kita tidak mendukung produk kemasan semacam itu,” kata Pengurus YLKI, Sularsi.
Menurut Sularsi, masyarakat tidak bisa diwajibkan sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk mengolah sampah plastik yang ditimbulkan oleh bahan kemasan pangan yang diproduksi industri pangan.
Baca Juga: Reduce Plastic Waste with Fill it Forward
Seharusnya industri yang harus bertanggung jawab untuk menarik kembali kemasan plastik sekali pakai yang diproduksinya.
Masalah galon sekali pakai memerlukan perhatian serius untuk mewujudkan solusi berkelanjutan. Dengan kesadaran konsumen yang meningkat, dukungan pemerintah dan inovasi industri seharusnya dapat berjalan menuju arah yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif galon sekali pakai terhadap Bumi.
Hasil temuan Sensus Sampah Plastik (SSP) se-Indonesia tahun 2022-2023 di 28 kabupaten/kota di 13 provinsi di Indonesia yang dipaparkan oleh Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) dalam konferensi pers di Surabaya, Kamis 11 Januari 2024, menempatkan Mayora Indah selaku Induk perusahaan AMDK galon sekali pakai sebagai perusahaan pencemar plastik Nomor 5 di Indonesia.
Sedangkan urutan satu sampai dengan empat diduduki oleh gabungan berbagai merek, disusul Wings, Unilever dan Indofood.*
Artikel ini telah tayang di https://jakarta.suaramerdeka.com/ dengan judul “Galon Sekali Pakai Jelas akan Jadi Masalah Baru”,
Klik untuk baca: https://jakarta.suaramerdeka.com/nasional/13411602675/galon-sekali-pakai-jelas-akan-jadi-masalah-baru#google_vignette
By jakarta.suaramerdeka.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!