Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Gerakan Pemerintah Kurangi Sampah Plastik Direspon Positif INOV

Pewarta :  Herry Barus  (06 Agustus 2020)

INDUSTRY.co.id – Jakarta- PT   InocycleTechnology Group Tbk (“INOV”), sebagai satu-satunya  emiten yang  mendaur  ulang  sampah botol   plastic menjadi   serat   daur   ulang   yaitu Recycled   Polyester   Staple   Fiber (Re-PSF), memperkuat bisnisnya dengan terus mengembangkan  produk selain  Re-PSF  seperti produk bukan tenunan/Non-Wovenserta peralatan rumah tangga/Homeware. Bisnis   Re-PSF   masih   berkontribusi   tertinggi terhadap penjualan INOV di semester I-2020 ini, yaitu   sebesar   72,3%.

Namun,   pertumbuhan terbesar  terlihat  dari  penjualan Homewareyang meningkat119%YoY meskipun baru berkontribusi   10,2%   terhadap   total   penjualan INOV.Diikuti dengan penjualan Non-wovenyang turut meningkat sebesar 21%YoY dan berkontribusi   sebesar   17,3%   terhadap   total penjualan INOV.

Sementara itu Direktur   INOV,   Victor   Choi, Rabu (5/8/2020) menyampaikan,“Untu koperasi  bisnis  yang  stabil  dan  efisien,selain  Re-PSF  kami  juga  memperluas bisnis Home wared an Non-Wovenseiring   dengan meningkatnya tren   penggunaan   bahan   daur ulang   dalam   gaya   hidup   masyarakat  untuk  kelestarian lingkungan.

Bisnis inti INOV bergerak dalambisnis daur  ulangsampah  botol  plastik (PET) bertujuan  menciptakan  nilai  ekonomi  dari sampah tersebut sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan

Bisnis    INOV    ini    sejalan    dengan    gerakan Pemerintah   Indonesia yang   bertekad   untuk mengurangi sampah plastik ke laut sebesar 70% pada  tahun  2025  melalui  pengelolaan  sampah berkelanjutan    dengan    pendekatan circular economy.    Konsep circular    economy yang dimaksud  oleh  Kementrian  Lingkungan  Hidup dan  Kehutanan  (LHK), adalah  dapat  mengolah sampah plastik  menjadi  plastik  kembali atauproduklain yang bermanfaat.

Salah satu   upaya   INOV   dalam   membantu mewujudkan    gerakan    Pemerintah    tersebut adalah  melalui  aplikasi  Plasticpay.

“Plasticpay diciptakan untuk merubah pola pikir bahwa botol plastik  yang  telah  dipakai  bukanlah  sampah, melainkan   produk   yang   dapat   diperpanjang fungsinya. Plasticpay diharapkan dapat mengamankan rantai pasok sampah botol plastik sebagai bahan baku Re-PSF,” sambung Victor.

Sebagai  Informasi,  dalam  Laporan  Keuangan Semester I-2020, pendapatan INOV  relatif stabil meskipun  di  tengah  pandemic Covid-19,  yaitu terkoreksi  sebesar  1%  menjadi  Rp235,2  miliar dari  periode  yang  sama  di  tahun  sebelumnya. Tekanan   dari   ekonomi   global akibat   adanya pandemi ini,  terutama  di  kuartal  kedua  tahun 2020turut  berimbas  kepada  penurunan  laba bersih INOVyang  memperoleh  kerugian  dari selisih kurs asing.

Ke  depan,  industri  daur  ulang  plastik  masih memiliki  peluang  ekonomi  yang  sangat  besar. Diharapkan  INOV  dapat  memberikan  kontribusi yang lebih besar terhadap kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Artikel ini telah tayang di  industry.co.id dengan judul “Gerakan Pemerintah Kurangi Sampah Plastik Direspon Positif INOV”,

Klik untuk baca: https://www.industry.co.id/read/71766/gerakan-pemerintah-kurangi-sampah-plastik-direspon-positif-inov.

Pewarta: Herry Barus

Sumber :

industry.co.id

Share
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Anggota DPR desak importir re-ekspor sampahInspiratif, Daur Ulang Sampah Botol Plastik Menghasilkan Rupiah
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.