Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Layak Dicontoh, 360 Pemuda GSJA Se-Jateng Bersihkan Sampah di Merbabu Boyolali

soloraya.solopos.com (18 Juni 2024)

bersihkan sampah
SOLOPOS.COM – Pemuda GSJA se-Jateng peserta Youth Camp di Desa Jeruk, Selo, Boyolali, membersihkan dan mengambil sampah plastik di lingkungan sekitar tempat penginapan, Selasa (18/6/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah). ©2023 soloraya.solopos.com (soloraya.solopos.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 360 pemuda Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) se-Jawa Tengah menggelar acara Youth Camp di Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Boyolali, Senin-Selasa (17-18/6/2024). Acara tersebut diisi berbagai kegiatan, termasuk membersihkan sampah plastik di lereng Gunung Merbabu tersebut.

Kegiatan bersih-bersih tersebut dilaksanakan pada Selasa pagi hingga siang. Mereka membersihkan sampah terutama berjenis plastik yang susah diurai oleh tanah.

Ketua Departemen Kaum Muda Daerah 1 Jawa Tengah, Pdt Krishandrika Immanuel Raharjo, menjelaskan kegiatan bersih-bersih tersebut bagian dari Youth Camp yang diadakan di Gereja Sidang Jemaat Allah Getsemani Desa Jeruk.

“Bersih-bersih sampah plastik karena seluruh GSJA di Indonesia, setiap kegiatan kaum muda, akan menyelenggarakan bersih-bersih di lingkungan yang kami tinggali. Kami mulai dulu seberapa pun kegiatannya,” kata dia saat ditemui Solopos.com di sekitar lokasi, Selasa.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat ditiru dan berdampak pada masyarakat luas yaitu ketika jemaat menggunakan sekaligus merawat. Diketahui, sebanyak 360 pemuda GSJA menginap di rumah-rumah warga. Mereka juga diwajibkan membersihkan di lokasi-lokasi menginap.

Baca Juga: Viral Sampah Dihamburkan ke Rumah Warga Gegara Kerap Buang Sampah Sembarangan

Kris mengatakan Youth Camp adalah pembinaan rohani anak-anak muda GSJA Jawa Tengah agar mereka tumbuh secara iman dan bisa berdampak untuk masyarakat sekitar.

“Harapannya, dari apa yang kami lakukan, anak-anak bisa mengalami pertumbuhan rohani. Mereka juga bisa mengenal kehidupan di desa. Kalau mereka berhasil, mereka bisa ingat untuk selalu membantu di mana pun mereka ditempatkan,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Youth Camp GSJA Jateng, Dionysius Edwin Budiyono, menjelaskan ada sekitar 360 pemuda yang datang pada acara tersebut. Pesertanya dari GSJA se-Jawa Tengah seperti Solo, Klaten, Boyolali, Semarang, Pati, Ungaran, dan lain-lain.

Ia menjelaskan selain ibadah, ada pula kegiatan bakti sosial memberikan sembako ke masyarakat sekitar dan bersih-bersih lingkungan sekitar.

Bersosialisasi dengan Masyarakat
“Kegiatan ini rutin dilaksanakan. Tahun ini memilih di Jeruk untuk mendukung wisata di sini. Ada beberapa wisata baru di sini, kami ingin mengeksplor tempat wisata tersebut agar bisa semakin dikenal,” kata dia.

Baca Juga: New EU legislation to transform packaging waste management

Ia berharap dengan kegiatan tersebut dapat mempererat hubungan dan mengakrabkan para peserta Youth Camp. Peserta juga diharapkan dapat bersosialisasi dengan masyarakat karena mereka menginap di tempat warga.

Dion yang asli Semarang mengaku senang dengan adanya Youth Camp di Selo. Terakhir Youth Camp digelar sebelum pandemi yaitu pada 2017 di Solo.

“Ternyata masyarakat Selo sangat ramah, orangnya sangat welcome dengan kami, sangat baik. Warga juga nonkristen membantu kami, semisal mempersilakan rumahnya untuk mandi, membantu memasak, dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga Jeruk, Istiningsih, mengatakan ia dan beberapa warga baik muslim dan nonmuslim turut membantu memasak untuk agenda Youth Camp GSJA se-Jateng. Ia mengatakan hal tersebut sebagai wujud toleransi, kemanusiaan, dan menjaga kerukunan di lingkup terkecil.

Istiningsih mengatakan panitia Youth Camp memang menyerahkan uang untuk membeli makanan bagi 360 pemuda peserta acara itu. Namun, warga membantu secara gratis. “Harapannya dari dapur bisa menimbulkan kerukunan beragama, maju, dari lingkup RT hingga yang terbesar,” harap dia.

Artikel ini telah tayang di https://soloraya.solopos.com/ dengan judul “Layak Dicontoh, 360 Pemuda GSJA Se-Jateng Bersihkan Sampah di Merbabu Boyolali”,

Klik untuk baca: https://soloraya.solopos.com/layak-dicontoh-360-pemuda-gsja-se-jateng-bersihkan-sampah-di-merbabu-boyolali-1943754

By soloraya.solopos.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Viral Sampah Dihamburkan ke Rumah Warga Gegara Kerap Buang Sampah Sembarang...buang sampahsampah lautTim Riset Unpad dan LSPSPL Dukung Pengurangan Sampah Laut di Indonesia
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.