Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Pemkot Bandung Jajaki Pengelolaan Sampah Jadi Batu Bara

By kumparan.com (18 Juni 2021)

Pemkot Bandung Jajaki Pengelolaan Sampah Jadi Batu Bara

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengunjungi tempat pengolahan sampah PT Tekno Inovasi Asia (TIA) yang mengelola sampah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) di Jalan Jendral. A.H. Nasution

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menjajaki beragam upaya menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung. Salah satunya dengan mempelajari pengolahan sampah menjadi batu bara.

Untuk itu juga, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengunjungi tempat pengolahan sampah PT Tekno Inovasi Asia (TIA) yang mengelola sampah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) di Jalan Jendral. A.H. Nasution, Kamis 17 Juni 2021.

Menurutnya, sampah RDF tersebut diklaim bisa menjadi pengganti batu bara. RDF merupakan sampah yang mudah terbakar dan telah mengalami pemilahan dan proses pencacahan.

Di tempat tersebut mampu memproduksi RDF sebanyak 16 ton per bulan. Tingkat kelembapannya di bawah 10 dan nilai kalori 2.800-3.500 yang setara dengan batu bara muda.

Dalam kunjungannya, Yana didampingi Kepala Dinas Lingkungah Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi.

“Ada yang menjadi RDF dengan kalori tinggi 3.500. Ini bisa sebagai substitusi pengganti batu bara. Kemudian ada yang diolah menjadi maggot, ada yang diolah menjadi kompos. Dan ada yang diolah menjadi kompos cair,” kata Yana di sela-sela peninjauan.

Yana mengatakan, dengan adanya pengelolaan sampah ini dapat mengurangi sampah di Kota Bandung.

Tak hanya itu, ia menyebut, karakteristik sampah di pasar-pasar Kota Bandung cocok untuk menjadi bahan baku RDF.

“Kita akan coba jajaki. Apakah bisa terjalin kerja sama? Jadi kita minta disimpan satu alat di TPS milik Pemkot Bandung, mereka melakukan pengolahan di situ,” kata Yana.

“Harapannya, pengelolaan sampah itu habis di lokasi. Nanti hasil produksinya dijual oleh teman-teman yang memiliki teknologi,” jelasnya.

Baca Juga: Atasi Sampah, PDU di Kota Cirebon Segera Beroperasi

Menurut Yana, harga yang dikeluarkan pun masih jauh di bawah harga batu bara. Sehingga dapat mengurangi ongkos produksi.

“Ada yang (dijual) ke pabrik tahu, ada yang ke tekstil. Dijualnya per ton, masih di bawah Rp1 juta per tahun,” jelasnya.

“Harga jualnya itu cukup bagus, lebih murah dari batu bara, tapi biaya produksinya tidak tinggi,” tutur Yana.

Usai mengunjungi kawasan tersebut, Yana melanjutkan ke wilayah pengelolaan sampah lainnya. Di antaranya, Jalan Babakan Suka Mulya RW 09 Kelurahan Pasanggrahan, KBS Sukamiskin, Jalan. A.H Nasution No 96 Gg. HM Tamim RT 02 RW 02 dan KBS Antapani, Jalan Banjarsari 4 sebelah SDN Griba 23 RW 19 Kel. Antapani Tengah.

Dengan berbagai macam metode pengelola sampah tiap wilayah, ia optimis masyarakat mampu mengelola dengan baik. Mulai dari memilah sampah dari sumbernya yaitu rumah.

Ia juga terus mendorong kewilayahan untuk berinovasi.

“Dengan masyarakat yang ‘guyub’ maka kebersihan Kota Bandung akan lebih terasa,” ujar Yana.

Baca Juga: DLH Jatim Gencar Kelola Sampah Berbasis Masyarakat

Artikel ini telah tayang di https://kumparan.com dengan judul “Pemkot Bandung Jajaki Pengelolaan Sampah Jadi Batu Bara”,

Klik untuk baca: https://kumparan.com/humas-kota-bandung/pemkot-bandung-jajaki-pengelolaan-sampah-jadi-batu-bara-1vxj7KvdvaG.

By kumparan.com

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Atasi Sampah, PDU di Kota Cirebon Segera BeroperasiAtasi Sampah, PDU di Kota Cirebon Segera BeroperasiSampah di Kota Malang, 98,02 Persen Telah Diolah dengan 3RSampah di Kota Malang, 98,02 Persen Telah Diolah dengan 3R
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.