Pemprov DKI Targetkan Pengolahan Sampah di Bantargebang Beroperasi Februari 2023
Merdeka.com – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menargetkan fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan Refused Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi beroperasi pada Februari 2023.
“Targetnya akhir Januari deh. Kalau mau diskon lagi, akhir Februari boleh,” kata Heru saat meninjau fasilitas pengolahan sampah tersebut, Senin (2/1).
Adapun progres pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 98 persen dan dapat mengolah 2.000 ton sampah yang terdiri dari sampah lama dan baru.
“Progresnya sudah 98 persen. Diharapkan sebentar lagi bisa beroperasi. Sebenarnya, dari bulan lalu sudah mulai tes uji coba. Fasilitas ini diharapkan bisa (mengolah) 2.000 ton sampah, yakni 1.000 ton yang dari dalam (berada di TPST Bantargebang) atau sampah lama yang sudah ada untuk kemudian diolah. Lalu 1.000 ton sampah baru yang dari Jakarta,” ujarnya.
Lebih lanjut, Heru berpesan kepada pihak pengelola fasilitas tersebut untuk menjaga keamanan dalam sistem operasional dengan menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Harapannya agar petugas di lokasi mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya.
“Yang pertama keamanan ya, dalam mengoperasikan alat berat harus hati-hati. Lalu, untuk konstruksi, tadi saya lihat ada konstruksi besi-besi, nah itu juga harus disesuaikan. Lalu, saya juga melihat ada beberapa koreksi yang harus disempurnakan. Seperti, tadi jalan masuk, kalau truk dari sini apakah sudah dihitung. Tapi, yang terpenting prosesnya (pengolahan sampah) di sini, ada 2-3 hari, SOP (pengoperasian) dipersingkat lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menambahkan bahwa pihaknya akan memaksimalkan segala fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant ini. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan pengolahan sampah di Jakarta bisa berjalan optimal dan dapat mengatasi permasalahan sampah secara bertahap.
Baca Juga: Municipal Corporation of Delhi holds concert for waste awareness
“Jadi, kalau fasilitas pengelolaan sampah yang terbesar ada di sini, di TPST Bantargebang. Tapi, kita juga sedang membenahi beberapa hal lain seperti ITF (di Sunter). Mudah-mudahan, setelah (ITF) selesai dibangun, bisa ikut mengurangi beban pembuangan sampah di Jakarta,” ujar Asep.
Tidak hanya itu, Asep juga menjelaskan bahwa Jakarta menghasilkan 8.200 ton sampah per hari. Kemudian, 7.500-7.700 ton masuk ke TPST Bantargebang.
Untuk diketahui, pembangunan fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant ini dapat RDF sebanyak 700-750 ton per hari. RDF adalah hasil olahan sampah dengan nilai kalor dan spesifikasi tertentu sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batubara.
RDF yang dihasilkan, selanjutnya akan dimanfaatkan oleh industri semen sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan pada produksi semen.
Lebih lanjut, Heru berpesan kepada pihak pengelola fasilitas tersebut untuk menjaga keamanan dalam sistem operasional dengan menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Harapannya agar petugas di lokasi mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya.
“Yang pertama keamanan ya, dalam mengoperasikan alat berat harus hati-hati. Lalu, untuk konstruksi, tadi saya lihat ada konstruksi besi-besi, nah itu juga harus disesuaikan. Lalu, saya juga melihat ada beberapa koreksi yang harus disempurnakan. Seperti, tadi jalan masuk, kalau truk dari sini apakah sudah dihitung. Tapi, yang terpenting prosesnya (pengolahan sampah) di sini, ada 2-3 hari, SOP (pengoperasian) dipersingkat lagi,” jelasnya.
Baca Juga: Sampah Hasil Perayaan Tahun Baru 2023 di Jakarta Masih Lebih Kecil Dibanding Sebelum Pandemi
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menambahkan bahwa pihaknya akan memaksimalkan segala fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant ini. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan pengolahan sampah di Jakarta bisa berjalan optimal dan dapat mengatasi permasalahan sampah secara bertahap.
“Jadi, kalau fasilitas pengelolaan sampah yang terbesar ada di sini, di TPST Bantargebang. Tapi, kita juga sedang membenahi beberapa hal lain seperti ITF (di Sunter). Mudah-mudahan, setelah (ITF) selesai dibangun, bisa ikut mengurangi beban pembuangan sampah di Jakarta,” ujar Asep.
Tidak hanya itu, Asep juga menjelaskan bahwa Jakarta menghasilkan 8.200 ton sampah per hari. Kemudian, 7.500-7.700 ton masuk ke TPST Bantargebang.
Untuk diketahui, pembangunan fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant ini dapat RDF sebanyak 700-750 ton per hari. RDF adalah hasil olahan sampah dengan nilai kalor dan spesifikasi tertentu sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batubara.
RDF yang dihasilkan, selanjutnya akan dimanfaatkan oleh industri semen sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan pada produksi semen.
Artikel ini telah tayang di https://merdeka.com/ dengan judul “Pemprov DKI Targetkan Pengolahan Sampah di Bantargebang Beroperasi Februari 2023″,
Klik untuk baca: https://www.merdeka.com/jakarta/pemprov-dki-targetkan-pengolahan-sampah-di-bantargebang-beroperasi-februari-2023.html
By merdeka.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!