Startup Magalarva Siap Memperluas Skala Bisnis Pengolahan Sampah
/1 Comment/in Ekonomi/by adminStartup Magalarva Siap Memperluas Skala Bisnis Pengolahan Sampah
Penulis: Dzikri Abdul Azis
Editor: Rizka Adriana Lutfiani
(05 Oktober 2020)
Magalarva didirikan sejak tahun 2017 lalu oleh Rendria Labde dan Arunee Sarasetsiri. Magalarva adalah perusahaan rintisan (startup) yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan fokus terhadap bisnis pengolahan sampah organik menggunakan bantuan larva Black Soldier Flies (BSF) yang mampu mengonsumsi sampah organik hingga empat kali lipat berat badannya. Setelah BSF menjadi larva dewasa, Magalarva akan mengeringkan dan menjualnya sebagai produk pakan ternak premium. Kotoran BSF juga bisa menjadi pupuk alami. “Potensi sampah organik yang melimpah dari berbagai sektor akan menjadi konsumsi BSF yang memiliki kecepatan pengolahan mencapai 1 sampai 2 ton dalam sehari. Perhitungan siklus larva BSF berlangsung selama 14 hari dari telur. Jadi, rata-rata produksi Magalarva mampu mencapai 4 hingga 4,5 ton larva kering setiap bulan sehingga produktivitasnya lebih cepat dari pada proses pengomposan biasa,” jelas Arunee selaku pendiri Magalarva.
Magalarva bisa menjual larva kering menjadi produk yang akan diekspor dengan harga Rp 35.000 sampai Rp 45.000 per kilogram untuk menjadi pakan ikan hias atau binatang peliharaan. Pasar ekspornya menjangkau hingga ke pasar Amerika Serikat (AS) dan Uni-Eropa. Sementara itu, harga jual larva kering kepada masyarakat lokal masih sekitar Rp 15.000 sampai Rp 18.000 per kilogram. Meski lebih murah dari pada produk ekspor, namun Magalarva masih kesulitan untuk bersaing dengan tipe pakan ternak lainnya yang berjenis anorganik. Mimpi Magalarva untuk mengembangkan bisnisnya pun jadi lebih besar lagi. Ekspansi bisnis untuk mendekat kepada sumber limbah membuat produksi larva juga bisa meningkat. Sampai saat ini, Magalarva terus melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain, seperti Kalbe Nutritionals, Super Indo dan Shangri-La Hotels & Resorts dalam rangka upaya pengelolaan sampah yang lebih optimal dan peningkatan skala bisnis yang lebih luas.
Finalis Future Agro Challenge 2017 ini merupakan salah satu startup yang terpilih ke dalam gelombang pertama SKALA pada akhir 2018 lalu, lewat program akselerator yang diprakarsai Innovation Factory milik Salim Group dan Gree Venture. Pada 11 Juni 2019, Magalarva mengumumkan telah menerima investasi tahap awal sebesar US$500.000 atau sekitar 7 miliar rupiah dari salah satu perusahaan multinasional. Dana tersebut digunakan Magalarva untuk memperbesar skala bisnis, salah satunya lewat pembangunan fasilitas pabrik utama untuk pengelolaan limbah organik dengan kapasitas 30 ton per hari di area Jabodetabek. Dana tersebut juga digunakan untuk kebutuhan riset tenaga automasi dan perekrutan anggota tim profesional.
Sumber :
https://magalarva.com
https://katadata.co.id/sortatobing/berita/5e9a518848ef2/startup-pengolah-sampah-magalarva-raih-pendanaan-rp-7-miliar
https://id.techinasia.com/magalarva-pendanaan-rp7-miliar
https://jakartaglobe.id/movement/food-waste-startup-secures-seed-funding-to-tackle-jakartas-massive-garbage-problem
-
31IvhWTrYLAP says: 899116 148116Hi there, i just thought i would publish and now let you know your internet sites style is genuinely smudged within the K-Melon browser. Anyhow sustain inside the quite very good function. 785513
Reply
![](https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo_tkn.jpg)
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
899116 148116Hi there, i just thought i would publish and now let you know your internet sites style is genuinely smudged within the K-Melon browser. Anyhow sustain inside the quite very good function. 785513